Demonstrasi kebal dari serpihan kaca bentuknya beragam, ada yang bergulir di atas hamparan beling, berjingkrak-jingkrak di atas serpihan kaca. Bahkan pada salah satu jenis tarian daerah Sumatra Barat memanfaatkan media serpihan kaca dalam tariannya.
Atraksi ini di mana letak rahasianya?
Untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tersebut haruslah melalui praktek. Caranya, ambil sekitar sepuluh botol kosong, kemudian pecahkan sehingga menjadi sepihan beling.
Pada bagian botol yang pecah tentu ada bagian yang tak perlu diikutkan. Yaitu pada bagian mulut botol dan bagian bawah botol. Intinya cari atau kumpulkan jenis serpihan yang datar, tidak meruncing.
Semakin banyak serpihan kaca yang hendak dijadikan alat demonstrasi resiko cederanya semakin kecil, karena sepihan menjadi padat, tak ada sela-sela yang mengakibatkan luka tusuk.
Jika serpihan sudah banyak, maka pemain debus sudah cukup merasa yakin, bahwa beling itu tidak akan menusuk (karena dia rebah). Di sinilah koncinya dan mulailah berdiri di atasnya. Tambah keyakinan, tingkatkan keedanan dengan cara bergerak, jalan di tempat, jika sudah benar-benar yakin tingkatkan gerakan dengan loncat-loncat.
Dari jenis permainan yang kami tulis diatas, bisa dikembangkan menjadi permainan yang lebih beragam. Caranya, hamparkan serpihan beling pada lantai. Kemudian tidurlah di atasnya. Di atas perut ditumpuk beberapa batu bata kemudian dipukul dengan gada besi.
Untuk demonstrasi di tempat terbuka, akan lebih seru apabila pada dekat tumpukan serpihan beling diberi pengeras suara. Suara beling saling beradu makin keras, penonton pun akan lebih terkesima[1].
footnote
[1] Dikutip dengan perbaikan dan penyempurnaan dari buku karya Masruri yang berjudul “ Buku Pedoman Atraksi Tenaga Dalam” Jilid 2. Penerbit CV. GUNUNG MAS Pekalongan. Halaman 66-68.