1/31/2008

Keharusan Untuk takut Berbuat Syirik

Penulis : Al Ustadz Asasuddin

Syirik, sebagaimana yang diterangkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam -di saat beliau ditanya tentang dosa apa yang paling besar-, adalah di mana engkau menjadikan tandingan-tandingan bagi ALLAH (engkau beribadah kepada selain ALLAH seperti engkau beribadah kepada ALLAH, engkau cinta kepada selain ALLAH seperti engkau cinta kepada ALLAH.), sementara Dia (ALLAH) Yang telah menciptakan kalian.



ALLAH subahanahu wa ta’ala berfirman:

فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُون

Begitu biadab atau tak beradabnya orang yang melakukan perbutan syirik itu. Betapa tidak, ALLAH Yang Maha Kuasa telah memberi rizki dan memenuhi segala apa yang dibutuhkan oleh makhluk sedangkan makhluk tersebut mempersembahkan ibadahnya kepada selain ALLAH. Pantaslah kalau ALLAH subahanahu wa ta’ala menyatakan bahwa syirik merupakan dosa yang paling besar di sisi-NYA, sebagaimana dikatakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ

سَأَلْتُ أَوْ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الذَّنْبِ عِنْدَ اللَّهِ أَكْبَرُ قَالَ أَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu ,aku bertanya kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam , “.Dosa apakah yang paling besar di sisi ALLAH ?” Beliau menjawab, Engkau menjadikan untuk ALLAH tandingan sedangkan ALLAH yang menciptakan engkau.” (HR: Al Bukhary)

Di dalam riwayat yang lain:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِك عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَكْبَرُ الْكَبَائِرِ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu , dari Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, Dosa besar yang paling besar adalah dosa syirik( mempersekutukan) kepada Allah. (HR: Al Bukhariy)

Syirik menjangkiti manusia dengan sangat samarnya. Seseorang yang jauh dari ilmu akan menjadi bulan-bulanan penyakit ini. Tidak heran kalau sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu pernah berucap, “ Syirik lebih samar dari pada semut hitam yang merayap di atas batu hitam di kegelapan malam.”

Itulah kenyataan yang kita saksikan, wahai saudaraku. Sungguh sangat memprihatinkan kita semua, di mana-mana telah merajalela praktek kesyirikan. Keawaman akan hakekat makna tauhid serta buta akan makna kesyirikan itulah yang menyebabkan banyak manusia terjatuh ke dalam kesyirikan.

Di antara alasan-alasan mengapa kita harus takut dan waspada terjatuh ke dalam perbuatan syirik adalah sebagai berikut:

1. Syirik berarti menyerupakan kedudukan AL Khaliq dengan makhluq.

Barang siapa yang mempersembahkan ibadah untuk selain ALLAH, berarti ia mempersamakan kedudukan makhluk dengan ALLAH di dalam hal uluhiyyah (hak untuk diibadahi). Inilah merupakan perbuatan zalim yang nyata. .ALLAH berfirman:

وَإِذۡ قَالَ لُقمَـٰنُ لِٱبنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُ ۥ يَـٰبُنَىَّ لَا تُشرِكۡ بِٱللَّهِ‌ۖ إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلمٌ عَظِيمٌ۬

(Artinya: Dan (Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan ALLAH. Sesungguhnya mempersekutukan (- ALLAH-) adalah benar-benar kezaliman yang besar") ( Luqman:13)

2. .Dosa syirik tidak diampuni ALLAH bila pelakunya mati sebelum bertaubat kepada NYA.

ALLAH subahanahu wa ta’ala berfirman:

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغفِرُ أَن يُشرَكَ بِهِۦ وَيَغفِرُ مَا دُونَ ذَٲلِكَ لِمَن يَشَآءُ‌ۚ وَمَن يُشرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفتَرَىٰٓ إِثمًا عَظِيمًا

(Artinya: Sesungguhnya ALLAH tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-NYA. Barangsiapa yang mempersekutukan ALLAH, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.) (An-Nisa’:48)

3. ALLAH mengharamkan surga bagi orang yang berbuat syirik.

ALLAH I berfirman:

لَقَدۡ كفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلمَسِيحُ ٱبنُ مَرۡيَمَ‌ۖ وَقَالَ ٱلمَسِيحُ يَـٰبَنِىٓ إِسرَٲٓءِيلَ ٱعبُدُواْ ٱللَّهَ رَبِّى وَرَبّكَُمۡۖ إِنَّهُ ۥ مَن يُشرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيهِ ٱلجَنَّةَ وَمَأۡوَٮٰهُ ٱلنَّارُ‌ۖ وَمَا لِلظَّـٰلِمِينَ مِنۡ أَنصَارٍ۬

(Artinya: Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) ALLAH, maka pasti ALLAH mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya adalah neraka. Tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.) ( Al Maidah:72)

4. perbuatan syirik menghanghanguskan semua amalan.

ALLAH subahanahu wa ta’ala berfirman:

فَلَمَّا رَءَا ٱلشَّمسَ بَازِغَةً۬ قَالَ هَـٰذَا رَبِّى هَـٰذَآ أَكبرَُ‌ۖ فَلَمَّآ أَفَلَتۡ قَالَ يَـٰقَومِ إِنِّى بَرِىٓءٌ۬ مِّمَّا تُشرِكُونَ

(Artinya; Seandainya mereka mempersekutukan ALLAH, niscaya lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan.) (Al An”am:88)

di dalam ayat yang lain:

وَلَقَدۡ أُوحِىَ إِلَيۡكَ وَإِلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكَ لَٮِٕنۡ أَشرَكۡتَ لَيَحبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلخَـٰسِرِي

(Artinya: Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu, "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang- orang yang merugi.”) (Az-Zumar: 65)

5. Pelaku syirik halal darah dan hartanya.

ALLAH subahanahu wa ta’ala berfirman:

فَإِذَا ٱنسَلَخَ ٱلۡأَشهرُ ٱلحُرُمُ فَٱقتُلُواْ ٱلمُشرِكِينَ حَيثُ وَجَدتُّمُوهُمۡ وَخُذُوهُمۡ وَٱحصُرُوهُمۡ وَٱقعُدُواْ لَهُمۡ ڪُلَّ مَرۡصَدٍ۬ۚ فَإِن تَابُواْ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُاْ ٱلزَّڪَوٰةَ فَخَلُّواْ سَبِيلَهُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ۬

(Artinya: Maka Bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian) (At-Taubah: 5)

Dan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan kepada kita semua di dalam sebuah riwayat:

أمرت أن أقاتل الناس حتى يقولوا : لا إله إلا الله . فإذا قالوها عصموا مني دماءهم وأموالهم إلا بحقها

Aku diperintah untuk memerangi manusia hingga mereka mau mengucapkan la-ilaaha illallah. Kalau mereka telah mengucapkan nya,maka terjagalah darah dan harta mereka kecuali kalau ada hak yang membolehkannya. (HR: Al Bukhary dan Muslim)

Berdasarkan uraian dari beberapa bukti dan dalil di atas, maka kita, sebagai hamba-ALLAH yang pasti akan kembali kepada NYA untuk mempertanggungjawabkan amalan kita tentunya merasa takut dengan ancaman-ancaman-NYA



No comments:

Post a Comment

Setelah membaca artikel, diharapkan kepada para pembaca untuk menuliskan kesan/komentarnya. Terimakasih...