Ruqyah-online.blogspot.com. Hasil penelitian ini sangat-sangat penting diketahui oleh umat muslim yang senang bermeditasi, sebab efek negative bermeditasi ternyata membuat kita dapat menderita skizophrenia seperti halusinasi bahkan penyakit ayan!
Kami harap Informasi sangat penting ini disebarkan ke berbagai maillinglist-mailinglist, forum-forum diskusi, website-website, blog-blog dan berbagai media cetak. Semoga segala amal ibadah kita diterima Allah Ta'ala.
Kasus efek negative bermeditasi yang telah diteliti adalah kasus yang dialami oleh seorang warga San Fransisco, Amerika Serikat, bernama Karen Long, sebagaimana dikutip SF Weekly.com, ditahun 2002. Karen Long pada awalnya mendatangi kuil Budha di kotanya. Ia bermaksud menemui seorang guru yang mengajarkan praktek meditasi untuk menyembuhkan beberapa penyakit fisik yang dideritanya. Atas anjuran sang guru. Karen pun setiap hari melakukan meditasi satu- dua jam. Dan hasilnya cukup menggembirakan, karena gangguan fisik yang dikeluhkannya berangsur-angsur lenyap. Tapi yang menjadi permasalahannya, karena ia justru dijangkiti oleh penyakit baru, yakni berhalusinasi. "Saya mulai mendengar suara-suara aneh". Kata Karen. Padahal suara itu sebenarnya tak ada.
Keluhan tersebut sempat diutarakan oleh Karen Long kepada gurunya. Apa jawaban gurunya/ halusinasi itu tak lain 'wahyu tuhan" atau sejenis wangsit (red : tidak lain bisikan jin/setan). Gurunya menyarankan Karen untuk tetap rutin dalam bermeditasi. Walaupun demikian, tetap saja. Tidak bisa menenangkan bathin Karen. Ia tetap gelisah. Hal itu baru bisa hilang tiga tahun kemudian setelah Karen menghentikan meditasinya.
Permasalahan buruk yang demikian ini, tak hanya dialami oleh Karen saja. Bahkan menurut pengakuan Maggie Phillips, Direktur california Institude Clinical Hypnosis, Oakland, Amerika Serikat, ia dikunjungi banyak pasien yang mengalami efek negatif bermeditasi, sebagaimana yang dialami Karen tersebut. Keterangan ini juga dapat kita peroleh dari Jahja Lanich, psikolog klinis pada Universitas Berkeley Amerika Serikat, yang mengaku kedatangan 70 pasien yang berobat gara-gara bermeditasi. Dari catatan medis, rata-rata mereka mengeluh cemas, susah tidur, dan muka pucat. Misalnya ada yang menderita cemas, merasa lingkungan disekitarnya seolah-olah gelap, susah tidur, mendengar suara-suara aneh dan bahkan ada yang merasa bahwa dirinya sudah meninggal dunia. Keluhan yang demikian sangat mengejutkan, karena dari riwayat famili, tak satupun dari mereka yang mengidap gangguan mental.
Studi serupa pernah dilakukan oleh psikolog dari universitas Leuretian, kanada pada awal tahun 2002 yang lalu. Dari 1.081 maditator, sebanyak 221 orang mengalami gejala-gejala epilepsi, antara lain kejang-kejang dan keluarnya cairan dari mulut. (dalam bahasa kita Kesurupan).
Erwin Kusuma, psikiater pada Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, jakarta Pusat, mengakui bahwa kasus serupa menimpa beberapa pasiennya. Mereka mengeluh kerap sedih, cemas, tegang seusai bermeditasi.
Namun dari sekian banyak pasien itu , hanya dua orang yang diminta Erwin menghentikan program meditasi lantaran mentalnya lemah. "Satu diantaranya" kata Erwin, "Mengalami halusinasi pendengaran, seakan-akan mendengar suara aneh." Efek negatif bermeditasi yang demikian itu, tentu saja mengejutkan semua orang. Sebab selama ini banyak orang yang mengklaim bahwa meditasi relatif aman dan bisa membasmi sejumlah penyakit psikis maupun fisik. Yang paling mengkhawatirkan adalah efek halusinasi. Halusinasi termasuk satu diantara tanda skizophrenia. Orang awam sering menyebut skizophrenia ini dengan penyakit gila.
Karena itu tak heran bila Erwin pernah berkata, "Meditasi bisa memicu skizaphrenia dan epilepsi". Artinya penyakit jiwa yang sudah "mendekam" lebih dulu di tubuh pasien, lalu muncul setelah menjalani meditasi. Namun Erwin juga menandaskan bahwa " Meditasi bukan faktor penyebab tapi pemicu skizophrenia dan epilepsi disebabkan oleh banyak variabel antara lain faktor lingkungan dan genetika"
Sejumlah ahli syaraf dan psikiater sepakat, bahwa relaksasi pada meditasi memang bisa memicu kecemasan. Hal ini terjadi karena selama meditasi, otak mengeluarkan seretonim. Neurotransmiter itu meningkat melebihi kadarnya. Padahal seretonim terkait dengan memori dan kemurungan seseorang. Makin tinggi kadarnya, ingatan masa lalu bisa muncul lagi. Neurotransmitter adalah zat kimia di otak yang menghubungkan informasi antar sel syaraf di otak.
Dalam proses meditasi, alam bawah sadar seseorang 'diangkat' guna mengimbangi alam sadar, yang selama ini mendominasi kehidupan seseorang. Perasaan cemas, takut dan gembira yang selama ini terpendam dalam alam bawah sadar, bisa muncul pada saat meditasi. Hal ini yang mempengaruhi emosi. Sehingga wajar bila muncul ketegangan dan kegelisahan. Demikian keterangan Erwin Kusuma yang juga merupakan dosen hipnosis kedokteran, bagian psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Menanggapi masalah munculnya faktor negatif dari meditasi tersebut, Maggie Phillips (Direktur california Institude Clinical Hypnosis, Oakland, Amerika Serikat) menyalahkan guru meditasi. Sebab menurut Maggie Philllips, banyak pelatih meditasi tidak bisa menginteraksikan relaksasi dengan meditasi. Meditasi lebih sering dikedepankan ketimbang relaksasi. Akibatnya pasien kerasukan bayang-bayang. Padahal, relaksasilah yang membuat orang tenang bukan meditasi. Selain itu, meditasi terlalu lama dan mencampurkan dengan mantra-mantra bisa jadi pemicunya.
(Dikutip dan bisa dicek kesahihan/kebenarannya dari buku "RAHASIA SHALAT BAGI PENYEMBUHAN FISIK DAN PSIKIS" karya Imam Musbikin, Penerbit Mitra Pustaka, halaman 160-163)
Penjelasan Administrator Ruqyah-online.blogspot.com
Sesungguhnya dalam pelaksanaan meditasi dikatakan merupakan suatu cara dan bentuk dari penenangan diri dengan mengosongkan fikiran adalah salah satu bentuk kebodohan, sebab jika kita sama sekali kosong dari mengingat Allah maka hati kita akan mati hingga akan dikuasai syetan. Seperti yang dijelaskan dalam hadits Abu Musa Al-Asy’ari r.a Rasulullah bersabda,”Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Tuhannya dan orang yang tidak berzikir kepada-Nya,bagaikan orang yang hidup dengan orang mati.”
Jika kita ingin menenangkan diri dan mengharapkan jalan keluar dari permasalahan yang kita hadapi kita haruslah mengingat Allah dengan membaca atau mendengarkan bacaan Al-Qur’an dan dengan berzikir kepada Allah agar hati kita menjadi tenang dan bahagia. Dzikir dapat dilakukan dimana saja pada tempat yang suci dan kapan saja dan tidak mengharuskan pada tempat khusus dengan posisi tubuh atau pengaturan nafas yang khusus. Sebagaimana Allah Ta’ala telah berfirman :
وَاذْكُرُوا اللهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Dan Berzikirlah kepada Allah sebanyak mungkin,supaya kamu bahagia”(Al-Anfal:45)
Allah Ta’ala juga telah berfirman :
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya telah datang kepada kamu nasihat daripada Tuhan kamu serta penawar bagi hati yang di dalam dada, juga petunjuk dan rahmat bagi orang-orang Mu’minin. Katakanlah: Dengan kurnia Allah dan rahmatNya hendaklah dengan itu mereka bergembira. Hal itu adalah lebih baik dari (harta) yang mereka kumpulkan.” (Yunus: 57-58)
Mengingat Allah bukannya dengan meditasi mengosongkan fikiran atau hanya memusatkan fikiran saja dalam mengingat Allah melainkan haruslah dengan bacaan yang disyari’ahkan. Seperti yang dituntunkan Rasulullah seperti membaca Laa ilaaha illallaahu.
Rasulullah bersabda :”seutama-utamanya dzikir yaitu Laa ilaaha illallaahu”
Selain itu dalam mengingat Allah agar hati menjadi tentram haruslah orang itu benar-benar beriman yang melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Allah Ta’ala berfirman:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللهِ أَلا بِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.”(QS.Ar Ra’d(13):28)
Dan janganlah tertipu dengan klaim-klaim bahwa meditasi dapat menyembuhkan penyakit fisik maupun psikis dan mendapatkan ketenangan sebab semua hanya klaim kosong dan lebih banyak mudharat dibanding manfaatnya, TINGGALKANLAH BERBAGAI MACAM MEDITASI REIKI, YOGA, PRANA, TENAGA DALAM ATAU BAGAIMANAPUN BENTUK DAN TEKHNIK MEDITASI sebab semua itu hanya tipu daya syetan. WASPADALAH!!! Janganlah mau membeli musik-musik/ segala peralatan berbau meditasi sebab semua itu adalah tipu daya orang-orang yang mau mengambil keuntungan tanpa memikirkan efek negatif yang akan terjadi pada meditasi. Jika kita ingin mendapatkan ketenangan, kesembuhan dari berbagai macam penyakit fisik maupun psikis relaksasilah dengan membaca atau mendengarkan lantunan ayat suci/murrotal Al-Qur'an yang jelas ada tuntunan dari Rasulullah. Juga perbanyaklah dzikir yang disyari'atkan dan selalu mendekatkan diri pada Allah Ta'ala.
meditasi dalam agama buddha bukan lah mengosongkan pikiran :D
ReplyDeleteBisa anda cari digoogle :)
namo buddhaya sahabat, sekedar meluruskan dengan apa yang saya ketahui :)
ReplyDelete"Apa jawaban gurunya/ halusinasi itu tak lain 'wahyu tuhan" atau sejenis wangsit (red : tidak lain bisikan jin/setan)." maaf, dalam meditasi buddhis tidak ada istilah ini, meditasi buddhis juga bukan mengosongkan pikiran apalagi mencoba mengangkat alam bawah sadar, tapi meditasi adalah latihan pemusatan pikiran dan menyadari keadaan tubuh sebagaimana adanya (tidak kekal) guna mengikis kemelekatan kepada badan jasmani, silahkan searching dulu digoogle atau tanya kepada yang memang paham meditasi buddhis sebelum bikin artikel, karena ditakutkan bisa menjadi pandangan keliru dan memicu konflik.
anumodana, sekian pelurusan singkat dari saya, semoga sahabat senantiasa berbahagia, semoga semua mahluk berbahagia dan bebas dari kebencian ^_^
Sabbe satta bhavantu sukhitata, sadhu...
MPB_/|\_
Dalam praktekny meditasi yg benar pikiran haruslah fokus, dan pastinya tidak mungkin kosong. Tolong telaah kembali kajian yg saudara ulas diatas dengan bukti yang benar karena biar bagaimana pun nantinya bisa menjadi menyesatkan bagi org lain.
ReplyDelete