2/10/2008

Istighfar Amalan Paling Disenangi Allah

Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. pernah bersabda : “Setiap anak Adam gemar berbuat salah dan orang terbaik diantara yang bersalah adalah yang bertaubat”.

Begitu utamanya bertaubat, Rasulullah SAW orang yang telah maksum, dijamin bebas dari semua dosa dan sudah dipastikan oleh Allah masuk kedalam sorga yang paling “VIP”, setiap harinya tidak kurang beliau mengucapkan istighfar. Ujarnya : “Demi Allah, sesungguhnya aku selalu mohon ampunan kepada Allah sehari semalam lebih dari 70 kali” ( HR.Bukhari ).


Seorang ulama Salaf berkata : “Setiap seorang hamba berbuat dosa, bumi tempat ia berdiri meminta keizinan Tuhan untuk membenamkannya dan langit yang di atas kepalanya nemohon izin untuk gugur menimpanya. Tetapi Tuhan berfirman pada bumi dan langit itu, ‘Tahanlah bahaya untuk hamba-Ku dan beri dia waktu. Mungkin dia bertaubat pada-Ku, lalu Aku ampunkan dan mungkin saja dia menggantikan kerja buruknya dengan amalan yang baik, lalu Aku gantikan dosanya dengan pahala”. Inilah yang dimaksud dengan firman-Nya : “Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi dari terjatuh dan kalau keduanya terjatuh tiada seorangpun yang akan bisa menahan selain Dia” (QS. Fathir 41).

Dalam satu hadis Qudsi Tuhan berfirman : “Wahai anak Adam, selama engkau berdoa kepada-Ku, berharap dan meminta ampun, niscaya Aku mengampunimu dan tak Ku-pedulikan ( berapa besar dosamu ). Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu ( menumpuk ) hingga mencapai sejauh mata memandang langit, lalu engkau memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampunimu. Wahai anak Adam, seandainya engkau menjumpai-Ku dengan dosa sepenuh bumi, sedangkankamu ketika mati berada dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikitpun kepada-Ku, niscaya Aku menyambutmu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” ( HR.Turmuzi ).

Siti Aisyah RA pernah bertanya kepada Nabi SAW : “Ya Rasulullah !. Apakah ada umatmu yang nanti dapat masuk surga tanpa hisab ?”. Beliau menjawab : “Ada. Yaitu orang yang mengingat dosanya lalu dia menangis”. Karena itu Umul Mukminin itu pernah berkata : “Beruntunglah orang yang mendapati istigfar yang banyak dalam catatan amalnya”.

Para Arifin, orang bijak, juga berpesan : “Sesungguhnya ibadah dalam bentuk taubat adalah salah satu ibadah yang paling disenangi oleh Allah dan paling mulia disisi-Nya. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat”. Abu Al Manhal menegaskan : “Tidak ada tetangga yang lebih disukai seorang hamba dalam kuburnya daripada istighfar yang banyak”.

Pernah beberapa orang lelaki menemui ulama besar kota Basrah, Al Hasan Al Basri. Mereka mengeluh. Yang pertama mengeluh, karena hidupnya miskin. Yang kedua mengeluh karena sudah lama menikah tapi belum dikaruniai anak. Berikutnya mengeluh karena tanah pertaniannya sudah tidak subur lagi. Dan yang terakhir mengeluh karena hujan sudah lama tidak turun. Solusi yang diberikan oleh tokoh ini kepada masing-masing orang ialah : “Perbanyaklah istighfar kepada Allah”. Diantara mereka ada yang memberanikan diri bertanya : “Wahai pak kiai, kenapa setiap kami bertanya selalu dijawab ‘perbanyaklah istigfar kepada Allah”. Dengan mantap beliau menjawab : “Tidakkah kalian membaca surah Nuh ayat 10 ‘Mohon ampunlah kepada Tuhanmu. Sungguh Ia Maha Pengampun. Akan diturunkan-Nya hujan dari langit berlimpahan. Akan diberi-Nya harta kekayaan dan putra-putra. Akan diberi-Nya kamu taman-taman. Dan disediakan-Nya bagimu sungai-sungai.” Dalam kesempatan lain Ulama Besar ini banyak mengajak kaumnya : “Perbanyaklah istighfar di rumahmu, di tengah perjalanan, di pasar, ditempat kerja, di pertemuan-pertemuan dan dimana pun dirimu berada saat itu. Sebab engkau tidak akan tahu di tempat manakah turunnya magfirah Tuhanmu”.

Kiat yang sama juga dilakukan oleh Umar bin Khattab RA. Tatkala dalam masa pemerintahannya terjadi paceklik akibat musim kemarau panjang, beliau mengajak rakyatnya berkumpul di lapangan terbuka untuk mengadakan salat istisqa, salat minta hujan. Yang menjadi Imam dan bertindak sebagai khotib ialah Umar sendiri. Khotbahnya cukup pendek. Isinya mengajak mereka untuk banyak beristigfar secara khusyuk dan tawadhu. Dengan ijin Allah, tidak lama kemudian hujanpun turun dengan lebat.

Diantara keutamaan beristighfar ialah bahwa para malaikat Muqarrabin memintakan ampunan bagi orang-orang yang bertaubat, lalu mendoakan mereka agar dijauhkan dari siksa neraka dan dimasukan ke dalam surga yang penuh kenikmatan (QS. Ghafir (40) ayat 7-9).

Orang yang rajin dan istiqamah beristighfar ketika di duniapun mereka sudah diberikan banyak kemudahan oleh Allah SWT. seperti yang dijanjikan oleh Rasulullah SAW : “Barangsiapa membanyakkan istighfar niscaya dijadikan Allah baginya kelapangan dari tiap-tiap kesusahan dan jalan keluar dari tia-tiap kesempitan dan dianugerahkan rezeki dari jalan yang tidak diduganya ” ( HR. Abu Daud, An Nasai, Ibnu Majah dan Al Hakim).

Adapun waktu yang terbaik untuk memohon ampunan Allah ialah sepertiga malam yang akhir seperti ditegaskan Allah SWT dalam Al Quran surah Azd-Dzariat 18 , “Dan di akhir malam mereka memohon ampun”. Kemudian Rasulullah SAW menguatkan : “Pada setiap malam Allah turun ke langit dunia, ketika tinggal tersisa sepertiga terakhir, lalu berfirman ‘ Siapa yang berdoa kepada-Ku, lalu Aku kabulkan doanya. Siapa yang meminta kepada-Ku, lalu Aku berikan permintaannya. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku lalu Aku ampuni dia .” (HR.Muslim).

Seperti dikatakan oleh Siti Aisyah RA, berbahagialah orang yang dalam cacatan amalnya banyak beristighfar. Sebab Rasulullah SAW. bersabda : ” Orang yang bertaubat dari dosanya seperti orang yang sama sekali tidak mempunyai dosa”.

Wallahualam.

No comments:

Post a Comment

Setelah membaca artikel, diharapkan kepada para pembaca untuk menuliskan kesan/komentarnya. Terimakasih...