3/12/2009

Anak Sulit Tidur

Pak Toto Yth,

Saya adalah seorang wanita karier yang punya anak dua. Anak kedua saya perempuan, umurnya 9.5 bulan, berat badan 6.4 kg. Yang menjadi keluhan saya adalah anak saya ini mengalami sulit tidur sejak dia berumur 4 bulan dia tidur hanya 3 jam di siang hari (Jam 8, Jam 11, Jam 15) itupun jika baby sitter saya meayunnya tidak berhenti-henti. Jika berhenti pasti bangun.

Jika malam hari tidurnya tidak nyenyak 5 menit bangun, begitu seterusnya dan akan nyenyak jika sudah jam 01 malam. Padahal saya sudah berkonsultasi ke beberapa dokter anak, dan menurut dokter ada yang bilang itu sudah jam normal dan ada yang bilang dia trauma.

Memang waktu berumur 4 bulan dia pernah jatuh dari ayunan dan mengakibatkan dahi kanannya bengkak, tapi hanya satu hari. Tetapi bekasnya masih ada sampai sekarang.

Pertanyaan saya apa benar dia trauma dan bagaimana cara saya mengatasinya agar anak saya bisa tidur normal kembali?

Terima kasih,

Rohanah

Jawaban
Saudari Rohanah Yth.,

Menurut teori, ada 2 jenis tidur pada bayi, yaitu REMS (Rapid Eyes Movement Sleep) dan NREMS (Non-REMS). Yang dimaksud dengan REMS adalah taraf tidur yang nyenyak sekali dengan gerakan bola mata yang sangat aktif. Sedangkan NREMS atau juga disebut Delta Sleep adalah tidur yang dalam, tapi dengan bola mata tidak bergerak.

Selama tidur malam, yang berlangsung rata-rata 7 jam, kedua jenis tidur ini bergantian 4-6 kali. Pada bayi baru lahir hingga usia 3 bulan, hampir 99% tidurnya dalam taraf REMS, sisanya yang 1% masuk dalam taraf NREMS. Kendati demkian, persentase tersebut akan berubah sedikit demi sedikit hingga usia 1 tahun, REMSnya cuma mencapai 70% sementara NREMS naik menjadi 30%.

Kedua jenis tidur tersebut ternyata bisa memacu perkembangan kecerdasan bayi, karena masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda. REMS berfungsi piskologis yaitu untuk perkembangan kognitif dan emosi, sedangkan NREMS berguna untuk fisik, yaitu perbaikan metabolisme tubuh, di mana saat bayi tidur zat-zat yang mengandung racun dihilangkan. Dengan tidur, bayi bisa mengoksidasi dan menghancurkan radikal bebas yang beracun menjadi tidak beracun.

Lalu, bila si anak sulit tidur, apa penyebabnya? Anak sulit tidur bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya tempat tidurnya yang kurang nyaman, suasana yang kurang tentram sehingga si anak merasa gelisah dan cepat terjaga karena ketakutan, anak dalam keadaan lapar, suasana kamar yang terlalu ramai dan terlalu terang seperti ada TV, dan lain sebagainya.

Trauma yang disebutkan oleh salah seorang dokter tentu ada benarnya. Anak yang merasa kurang aman dan tentram tentu akan gelisah dalam tidurnya, terutama dia pernah mengalami jatuh dari ayunan. Gambaran si bayi terbangun ketika ayunan dihentikan menandakan perasaan kurang aman pada jiwanya. Ia merasa seolah-olah sudah tidak ada yang mengawasi dan menjaganya lagi.

Bagaimana mengatasinya, tentu sebagai ibu, anda harus lebih banyak berperan ketika bayi anda akan tidur, meski anda sangat lelah setelah seharian bekerja, tapi tanggung jawab menidurkan anak tidak serta merta anda serahkan ke baby sitter. Biar bagaimanapun, bayi anda bisa membedakan, mana ibunya dan mana orang lain. Cobalah temani dan keloni sambil mengusap-usap kepalanya dengan lembut, kalau perlu ajak ke tempat tidur anda, atau untuk sementara waktu tempat tidur bayi bisa dimasukkan ke dalam kamar anda.

Memang, dalam hal ini pengorbanan anda sangat dibutuhkan agar bayi bisa tidur lelap. Karena, jika bayi kekurangan tidur, ada 2 hal yang akan terjadi pada dirinya kelak, yakni tubuhnya bisa kurang sehat, dan perkembangan kecerdasannya juga tidak baik. Percayalah, bayi anda membutuhkan dekapan dan kasih sayang anda, bukan orang lain.






No comments:

Post a Comment

Setelah membaca artikel, diharapkan kepada para pembaca untuk menuliskan kesan/komentarnya. Terimakasih...