ruqyah-online.blogspot.com-Jin adalah satu nama jenis dan dalam bahasa Inggris di sebut Ginie perkataan tunggalnya "Jinny" yang bermaksud yang tersembunyi, yang tertutup atau yang gelap pekat.
Sesungguhnya makhluk Allah yang bernama Jin itu adalah :
1. Jin diciptakan dari api yang sangat panas.
Firman Allah Ta’ala :“Dia (Allah) menciptakan Jann (Jin) dari nyala api (Pucuk api yang menyala-nyala atau Maarij)” (Surah Ar-Rahman ayat 15)
2. Jin telah diciptakan terlebih dahulu dari manusia.
Firman Allah Ta’ala :“Kami (Allah) telah ciptakan Jin sebelum di ciptakan manusia daripada api yang sangat panas”. (Surah Al-Hijr ayat 26 - 27 )
3. Ia merupakan makhluk ghaib dan tidak dapat disaksikan dengan mata kasar.
4. Diantara mereka ada yang mencapai derajat keimanan, keshalihan dan perangai yang sempurna, bahkan mencapai derajat wali Allah; ada pula yang kufur, nifak dan zhalim;dan diantara mereka ada pula yang bodoh dan memiliki daya intelektual yang rendah.
Firman Allah Ta’ala:
وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَلِكَ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا
“Dan bahwasanya diantara kami ada kelompok yang shalih dan ada pula diantara kami itu kelompok yang tidak demikian (tidak shalih) .Adalah kami sama menempuh jalan yang berbeda”.(Q.S.Jin,72:11).
Firman Allah Ta’ala :
Firman Allah Ta’ala :
“Dan bahwasanya diantara kami ada kelompok yang berserah diri (memeluk Islam), dan ada pula kelompok yang menyimpang dari Islam. Maka barang siapa yang telah memeluk ajaran Islam, berarti mereka telah benar-benar memilih jalan yang lurus. Dan adapun kelompok mereka yang menyimpang dari ajaran Islam, maka mereka akan menjadi kayu bakar neraka jahanam”.(Q.S.Jin,72:14-15)
5. Jin diperintahkan sebagaimana manusia oleh Allah SWT untuk menjalankan syari’at dan hukum-hukum agama Islam dan mengikuti ketauladanan para Rasul-Nya.
Firman Allah Ta’ala:
“Wahai para jin dan manusia, bukanlah telah datang padamu para rasul yang dari golonganmu sendiri, menceritakan ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan padamu semua tentang perjumpaanmu dengan hari ini?mereka menyatakan:”Kami telah menjadi saksi atas diri kami sendiri”. Kehidupan dunia telah menipu mereka, dan menjadi saksi atas diri mereka sendiri, dan bahwasanya mereka telah menjadi orang-orang kafir”.(Al An’am, 6:130)
Firman Allah Ta’ala:" Engkau ciptakan aku ( kata Iblis ) dari api sedangkan ciptakan dia ( Adam ) dari tanah”.( Surah Al-‘Araf ayat 12 )
Dari Hadis Nabi Muhammad saw yang telah diriwayatkan oleh Muslim r.a Rasulullah bersabda : " Malaikat diciptakan dari cahaya, Jaan diciptakan dari lidah api sedangkan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan kepada kamu (tanah ).
Asal Kejadian Jin.
Allah menciptakan Jin dari Maarij yaitu nyala api yang sangat kuat dan sangat panas atau " Al-Lahab " yaitu jilatan api yang sudah bercampur antara satu sama lain yaitu merah, hitam, kuning dan biru. Ada Ulama yang mengatakan Al-Maarij itu ialah api yang bercampur warnanya dan sama maknanya dengan " As-Samuun " yaitu api yang tidak berasap tetapi sangat tinggi suhu panasnya. Dari angin samuun yang telah bercampur dengan Al-Maarij itulah Allah jadikan Jin. Menurut suatu Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud pula menyatakan bahwa angin Samuun yang dijadikan Jin itu hanyalah satu bagian daripada tujuh puluh bagian angin Samuun yang sangat panas itu.
Dari api yang amat panas inilah Allah telah menciptakan Jin, yaitu dari sel atau atom atau dari nukleas-nukleas api. Kemudian Allah masukkan roh atau nyawa padanya, maka jadilah ia hidup seperti yang dikehendaki oleh Allah.
Hukum Meminta Pertolongan Kepada Jin
Allah berfirman, menceritakan tentang jin bahwa mereka berkata:”Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki diantara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan”(QS, Al Jin:6)
Ibnu Katsir (mengomentari ayat ini) berkata: “Yakni kami (jin) melihat bahwa kami memiliki keutamaan atas manusia karena mereka meminta perlindungan kepada kami apabila akan turun kesebuah lembah atau tempat yang tidak dihuni oleh manusia dan lainnya”.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ikrimah,ia berkata:”Sebenarnya jin takut pada manusia sebagaimana manusia juga takut kepada mereka atau ada yang lebih besar takutnya. Apabila menusia turun kesebuah lembah maka jin pun lari, kemudian pemimpin kaum berkata: kami berlindung kepada tuan penghuni lembah ini ,maka jin pun berkata: kami lihat mereka takut pada kami sebagaimana kami takut pada mereka, lalu jin-jin itu mendekati manusia dan mengganggunya bahkan kadang sampai gila” .(Ibnu Katsir,”Tafsir Ibnu Katsir”Juz:4 hal:429)
Al-Qurthubi menegaskan:”Tidak diragukan lagi bahwa meminta pertolongan kepada jin adalah kekafiran dan kemusyrikan “ (Al-Qurthubi”Tafsir Ahkamul Qur’an”Juz:19 hal:10).
Kembali pada pembahasan mengenai Jin. Sebagaimana sudah dijelaskan diatas jin adalah makhluk Allah yang diciptakan dari nyala api yang sangat panas. Allah menganugerahkan kepda mereka kemapuan untuk dapat berubah keberbagai bentuk. Diantara mereka ada yang shaleh dan diantara mereka ada pula yang jahad. Mereka dapat melihat manusia, sedangkan manusia tidak dapat melihat mereka. Allah SWT telah berfirman:
إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ
“Sesungguhnya setan dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari tempat kamu tidak dapat melihat mereka. Sesungguhnya kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang tidak beriman.”(Al-A’raf:27)
Sesungguhnya orang yang mempunyai keahlian pengobatan cara ini (ruqyah syar’iyyah) berarti ia berhubungan dengan berbagai jenis jin. Diriwayatkan oleh Ibnu Abud Dunia di dalam kitab Makadusy Syaithan dan Imam Hakim serta Imam Turmuzi di dalam Nawaidrul Usul, juga oleh Ibnu Murdawih melalui Abu Darda bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:
“Allah menciptakan jin terdiri dari tiga macam. Segolongan jin berupa ular, kalajengking, serangga tanah, dan segolongan lainnya seperti angin di udara, sedangkan segolongan lagi terhadap mereka dihisab dan siksaan.”
Selain itu kita harus mengetahui dengan baik kekuatan dan kelemahan jin yang sudah digariskan oleh Allah Ta’ala. Allah SWT memberikan kemampuan kepada bangsa jin yang tidak diberikan kepada bangsa manusia.
Didalam Al-Qur’an dan Hadits beberapa kemampuan atau kelebihan itu akan dijelaskan diantaranya adalah:
a. Kemampuan bergerak dan berpindah dengan sangat cepat.
Jin Ifrit berkata kepada Nabi Sulaiman bahwa ia sanggup mendatangkan singgasana kerajaan Yaman ke Baitul Maqdis dalam waktu tidak lebih dari waktu yang dibutuhkan seseorang untuk berdiri dari duduknya. Kemudian orang yang memiliki pengetahuan tentang kitab suci mengatakan,”Saya sanggup mendatangkannya untuk anda sebelum mata anda berkedip.”
b. Kemampuan mereka menerobos angkasa.
Sejak dulu, bangsa jin sudah mampu menerobos tempat-tempat yang ada dilangit. Lalu mereka mencuri berita-berita langit. Tatkala Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus maka penjagaan langit semakin diperketat. Surat Al-Jin, ayat 8-9 menjelaskan hal ini. Allah Ta’ala berfirman:
“ Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).”
c. Kecanggihan mereka dalam ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Allah Ta’ala menjelaskan kemampuan mereka dalam ilmu konstruksi bangunan. Firman Allah Ta’ala:
"Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih. Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan."(QS. Saba 13-14)
d. Kemampuan mereka menjelma dan berubah bentuk.
Bangsa jin atau setan memiliki kemampuan menjelma menjadi bermacam wujud, baik manusia, binatang atau bentuk lainnya. Contohnya saat perang badar, setan, mendatangi kaum kafir Quraisy dalam sosok seorang lelaki bernama Suraqah bin Malik dan menjanjikan kemenangan kepada mereka. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an:”Dan ingatlah ketika setan merangsang perbuatan mereka dengan bisikan kata-kata berbunga, katanya,’Tidak seorang pun yang dapat mengalahkan kalian pada hari ini, lagi pula saya melindungi kalian.” (Al Anfal:48)
e. Kemampuan mereka memasuki tubuh manusia dan ikut mengalir dalam urat nadi manusia.
Dalam Shahih Bukhari dan muslim ada sebuah hadits dari Anas bin Malik, dia berkata Rasulullah bersabda,
“Sesungguhnya setan mengalir dalam urat nadi manusia.”
f. Kemampuan mereka mempengaruhi tubuh manusia baik secara fisik maupun psikis.
Pada ayat berikut ini dijelaskan bagaimana setan bisa mempengaruhi fisik dan jiwa manusia hingga tidak dapat berdiri dan menjadi gila. Allah Ta’ala berfirman:
“Orang-orang yang memakan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti orang yang kemasukan syetan lantaran (tekanan) penyakit gila” (QS. Al Baqarah:275)
Jin juga setan selain memiliki beberapa kemampuan juga memiliki kelemahan dan kekurangan. Allah Ta’ala berfirman,”Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.”(An-Nisa’:76). Maka dibawah ini akan dijelaskan kekurangan dan kelemahan jin dan setan.
Didalam Al-Qur’an dan Hadits beberapa kekurangan dan kelemahan jin dan setan akan dijelaskan diantaranya adalah:
a. Setan tidak berdaya menghadapi hamba Allah yang saleh.
Allah tidak memberi kemampuan kepada setan untuk memaksa umat manusia ke jurang kesesatan. Sebagaimana firman Allah:
“Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu atas mereka. Cukuplah Allah sebagai penjaga.”(Al-Isra’:65)
b. Setan takut pada sebagian hamba Allah yang shaleh.
Sebagaimana sabda Rasulullah kepada Umar bin Khattab,”Wahai Umar sesungguhnya setan pasti lari terbirit-birit dari hadapanmu.”(HR. Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Hibban dengan sanad shahih)
c. Jin ditundukkan Nabi Sulaiman.
Sebagaimana diceritakan oleh Al-Qur’an panjang lebar dalam surah Saba’.
d. Jin tidak mampu menjelma sebagai Nabi Muhammad dalam mimpi.
Rasulullah bersabda,”Barangsiapa bermimpi melihatku, maka sesungguhnya akulah yang dia lihat, karena sesungguhnya setan tidak dapat menjelma sebagai diriku.”(HR. Tirmidzi, dengan sanad shahih)
e. Jin tidak mampu mendatangkan mu’jizat.
Sebagaimana dijelaskan dalam surah Asy Syu’ara: 210-212
f. Jin tidak mampu melintasi zona-zona tertentu di angkasa.
Allah Ta’ala berfirman:
"Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?Kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri (dari padanya)."(Ar-Rahman 33-35)
g. Jin tidak mampu membuka pintu yang ditutup dan disebut nama Allah atasnya.
Hal ini dijelaskan Rasulullah, dalam sabdanya,
“Tutuplah pintu-pintu dan sebutlah nama Allah atasnya. Karena sesungguhnya setan tidak akan mampu membuka pintu yang telah ditutup dengan menyebut nama Allah atasnya.”(HR. Abu Daud, Ahmad, Ibnu Hibban, Hakim dengan sanad shahih)
No comments:
Post a Comment
Setelah membaca artikel, diharapkan kepada para pembaca untuk menuliskan kesan/komentarnya. Terimakasih...