12/11/2007

Melanggar “Pantangan” Bikin Sakit?


TANYA:

Assalamu `alaikum Wr. Wb.

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada Redaksi Majalah Ghoib yang telah memuat surat saya ini.
Saya seorang muslim yang menderita suatu penyakit karena musibah yang tak kunjung berhenti.

Singkat cerita, pada waktu masa kecil dulu, saya diajak teman-teman untuk belajar ilmu keramat (kejawen) yang mana pengisiannya dengan cara meminum air teh sembilan. Setelah meminum teh tersebut kita bisa memanggil atau mempraktekkan jurus-jurus apa saja yang kita minta, dan ilmu tersebut ada larangannya, seperti tidak boleh minum alkohol, berzina dan hal yang dilarang agama. Saya sebagai manusia biasa, ternyata melanggar beberapa larangan tersebut. Karena ilmu tersebut mengganggu jiwa saya, maka saya tinggalkan.

Sepuluh tahun kemudian, saya diajak oleh teman untuk belajar ilmu tenaga dalam pada suatu perguruan yang cukup terkenal di wilayah Jabotabek yang mana pengisiannya dengan cara digurat perutnya (karena kekuatannya ada diperut). Setelah pengisian tersebut, perut saya selalu sakit. Pertanyaan saya;

I . Apakah ilmu-ilmu tersebut tidak bisa hilangdan apakah semua ilmu yang seperti itu berkhadam jin?
2. Badan saya sering kedinginan padahal cuaca panas dan saya sering sakit-sakitan. Padahal kata dokter, saya sehat. Apakah itu akibat dari pelanggaran yang saya lakukan?
3. Apakah karena saya tidak bisa membaca AI-Qur'an, sehingga jin-jin tersebut tidak mau keluar?
4. Bagaimana mengetahui ilmu dan jin-jin yang ada pada tubuh saya sudah hilang. Saya sudah terapi ruqyah 3 kali?

Mohon penjelasan, terima kasih.

Wassalamu Alaikum Wr. Wb.
Yusuf - Bekasi.

JAWAB:

Wa'alaikumus salaam Wr. Wb.

Alhamdulillah, wash shalaatu was salaamu 'ala rasuulillah, wa ba'du..

Segala puji bagi Allah yang memberikan hidayah kepada kita untuk selalu menjaga tauhid dan keimanan kita di tengah-tengah hiruk pikuknya kemusyrikan yang ada. Tiada henti kita memohon semoga Allah senantiasa menjaga kenikmatan ini dan juga memberikan cahaya-Nya kepada saudara-saudara kita yang masih terjebak oleh tipu daya syetan. Amin

Setiap mukmin sejati, seyogyanya mengamalkan Islam secara total atau kaaffah. Sikap totalitas dalam beragama ini Allah jelaskan dalam firmannya, "Wahai orang-orang yang beriman masuklah dalam Islam secara kaaffah ".(QS. AIBaqarah: 208)

Sahabat Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah pernah bersabda, “Apa-apa yang aku larang, maka jauhilah dan apa yang aku perintahkan kepada kalian maka laksanakanlah dengan sekuat kemampuan kalian”.(HR. Bukhari no 6777 dan Muslim no 1337)

Inti dari taujih Rabbani (arahan Allah) dan pesan Rasulullah adalah respon seorang mukmin untuk menjalankan perintah Allah atau meninggalkan larangan-Nya didasari oleh ketaatan pada Allah. Bukan karena yang lainnya. Bukan karena syarat agar kebal atau takut "ilmu-ilmu" kita akan hilang. Itu semua adalah tipuan syetan. Sehingga manusia terkelabui dengan hal-hal yang berbau agama. Padahal bukan dari Islam sama sekali. Karena dengan demikian seseorang patuh kepada jin atau syetan dan bukan karena taat pada Allah.

Metode dukun untuk menipu masyarakat bervariasi. Bahkan semakin hari semakin dimodernkan. Kalau dulu dengan istilah tenaga dalam atau diisi. Sekarang sudah tidak mode. Karena masyarakat sudah faham yang diisikan ke tubuhnya tidak lain melainkan jin. Sekarang sering digunakan istilah "dibuka auranya, dibuka cakranya, listrik statis atau pernafasan perut". Apalagi jika hanya digurat perut seseorang agar memiliki "kekuatan" lebih, sebagaimana perguruan yang bapak datangi. Semua sama. Setali tiga uang. Mereka menggunakan jin.

Yang bapak pelajari bukan kekuatan biasa, dalam arti semuanya menggunakan jin. Dalam sejarah tidak pernah disebutkan bahwa Rasulullah atau para sahabat mempelajari ilmu beladiri dengan cara instan seperti itu. Justru yang diperintahkan adalah dengan berlatih secara wajar sebagaimana tersebut dalam sebuah atsar dari Umar “Ajarilah anak-anakmu berenang, memanah dan menunggang kuda."

Dengan demikian, keahlian yang muncul begitu saja setelah minum teh sembilan tidak diragukan lagi darimana asalnya. Dengan demikian, ilmu tersebut bisa dibuang, meski dengan perjuangan yang tidak ringan.

Namun demikian, tidak ada jin yang tidak bisa keluar. Sepanjang kita tulus dalam bertaubat, sambil terus bapak perkuat ibadah. Jangan pernah putus asa. Karena salah satu pintu masuk jin adalah keputusasaan. (Wiqooyatul Insan hal 179)

Saat kita bertaubat dan bertekad untuk meninggalkan persekutuan dengan jin. Sering kali jin berbuat hal-hal yang aneh. Tujuannya agar kita mau kembali melakukan kemusyrikan.

Ketika ada rasa sakit, saat melanggar pantangan jangan terlalu dikaitkan dengan kekhawatiran akan "ilmu syetan" tadi. Semestinya yang kita takutkan adalah karena kita telah melanggar larangan Allah.

Bapak melanggar pantangan atau tidak, pada hakekatnya akan sama. Bahwa orang yang mempelajari ilmu seperti yang bapak dalami akan mengalami gangguan, tapi dengan tingkat yang berbeda. Justru bapak patut bersyukur karena kemudian terlepas dari jeratan ilmu yang
Coba diperdengarkan ayat-ayat ruqyah. Apakah perut bapak terasa mual, panas atau ada yang bergerak-gerak. Perhatikan apakah rasa sakit itu ada masa-masa tertentu atau tidak?

Membaca Al-Quran adalah awal dari interaksi seorang muslim terhadap AI-Quran. Selanjutnya adalah tadabbur dan aplikasi. Jika kita kencang dan aktif berinteraksi dengan AI-Quran, maka insya Allah, al-Qur'an akan menjadi pelindung. Termasuk di dalamnya pengamalan Sunnah. Diriwayatkan dari Ibnul Jauzi dengan sanad sampai ke Amasy, jin berkata; "Kita sangat berat untuk mengganggu orang yang komitmen dengan sunnah, adapun orang-orang yang menuruti hawa nafsu, maka kami mudah sekali mempermainkan mereka". (Talbis Iblis hal 39)

Yang diperlukan adalah mempersiapkan benteng diri yang hakiki yaitu akidah yang murni dan ibadah yang tekun.

Semoga Allah selalu memberikan inayah-Nya agar keimanan kita selalu shahih. Amin Wallahu A’lam.

No comments:

Post a Comment

Setelah membaca artikel, diharapkan kepada para pembaca untuk menuliskan kesan/komentarnya. Terimakasih...