12/11/2007

Rumah Ditanami Sesuatu untuk Memagari secara Ghaib


Assalaamu'alaikum wr. wb.

Pak Ustadz, sudah hampir sebulan lebih bapak saya menderita penyakit liver. Setelah dokter tidak sanggup lagi menanganinya akhirnya bapak diobati dengan pengobbatan herbal dan mendatangkan tabib. Menurut beliau, bapak dikirimi sesuatu oleh orang lain yang tidak senang dengan bapak.


Di halaman rumah ditemukan bungkusan sebesar ibu jari yang diikat dengan benang hitam, namun bungkusan itu tidak dibuka tapi langsung dibuang ke lubang closet seperti yang dianjurkan tabib tersebut. Rumah kami pun ditanami sesuatu dengan maksud memagari rumah secara ghaib. Setelah pengobatan dengan tabib tersebut tidak menghasilkan apa-apa, akhirnya kami memutuskan untuk mengobati bapak dengan ruqyah dan menperdengarkan kaset ruqyah seperti yang Ustadz sarankan.

Yang ingin saya tanyakan, apakah ikhtiar yang kami lakukan untuk kesembuhan bapak dengan memanggil Tabib dan pagar rumah termasuk dosa syirik. jika iya, apa yang sebaiknya dilakukan? bagaimana harus memperlakukan benda yang ditanam itu jika harus diambil kembali untuk menghilangkan efeknya?

Apakah memagari rumah bisa menjadi penyebab bapak tidak mengalami reaksi apa-apa ketika diruqyah selain rasa panas? Apakah bapak harus diruqyah lagi? Mohon penjelasannya, karena kami pun tidak ingin terjerumus dalam perbuatan syirik. Jazakillah khair

Wassalaam,
Hamba Allah

Jawaban

Wa’alaikumsalaam wr. wb.

Hamba Allah yang sedang mengalami musibah, mudah-mudahan apa yang dialami oleh bapak anda merupakan tambahan pahala atau paling tidak sebagai penghapus dosa. Ikhtiar untuk mencari kesembuhan merupakan satu hal yang diajarkan oleh Nabi SAW dalam sebuah hadisnya yaitu “Berobatlah kalian.” Artinya kita disuruh mencari obat ketika sakit. Ini tidak menghilangkan tema tawakal, karena dalam Islam ada pengobatan medis dan non medis seperti ruqyah syar’iyyah. Kedua-duanya bisa dicoba.

Usaha anda mendatangkan tabib untuk mengobati bapak anda sebenarnya bukan masalah tabibnya, tapi masalahnya adalah apa yang dilakukannya. Kita bisa mengukurnya dengan ukuran-ukuran dalil dari al-Quran atau hadis Nabi SAW. Statemen tabib yang menyatakan bahwa bapak anda ‘dikirimi’ oleh orang lain, merupakan satu kemampuan yang sebenarnya hanya dimiliki oleh mereka-mereka yang bekerjasama dengan jin, kecuali ada yang mengaku pada si tabib. Tapi kalau tidak ada yang mengaku, maka ini adalah ilmu terawang yang merupakan kemampuan perdukunan.

Mengenai bungkusan yang ditemui di depan rumah jangan terlalu dikhawatirkan secara berlebihan, tapi perlu diwaspadai. Apalagi benda tersebut agak aneh, bisa jadi itu merupakan keisengan orang tertentu atau memang ingin mencelakai secara ghaib. Yang sering kita temui di lapangan, mungkin bila tabib itu menyuruh benda bungkusan tersebut untuk dikubur, tidak akan ada masalah. Karena Nabi SAW juga pernah mengubur benda-benda yang dipakai oleh orang Yahudi untuk menyihir beliau, benda-benda tersebut adalah rambut dan patahan gigi Nabi SAW. Kalau ditaruh di dalam sumur, Nabi SAW pun memerintahkan untuk menguruk sumur itu. Membuang jimat ke WC sebenarnya tidak ada larangannya, hanya masalah bila di dalam jimat itu ada lafas Allah SWT, maka tidak tepat kalau dibuang ditempat kotor seperti itu. Untuk itu bakarlah atau dikubur.

Pemagaran rumah yang dilakukan dengan cara ghaib sangat dilarang dalam Islam. Lebih baik untuk mengeluarkan setan atau jin yang berada di rumah kita, sebaiknya dibacakan surat al-Baqarah di setiap sudut rumah.

Bapak saudara hanya merasakan panas saat diruqyah, itu merupakan reaksi dari ruqyah. Karena sesungguhnya orang beriman ketika mendengarkan ayat-ayat al-Quran tidak akan merasa panas, tapi akan bertambah keimanannya.

Bila bapak anda diruqyah bukan hanya melalui kaset tapi diruqyah secara langsung oleh anda atau oleh seorang Ustadz, maka akan semakin besar reaksinya. Dan tempat untuk meruqyah harus bersih, untuk membersihkannya bacakan surat al-Baqarah. Mudah-mudahan ini dapat membantu, tidak ada yang mustahil untuk Allah SWT, karena Allah yang Maha kuasa dan yang Maha menyembuhkan.***

No comments:

Post a Comment

Setelah membaca artikel, diharapkan kepada para pembaca untuk menuliskan kesan/komentarnya. Terimakasih...