Kita butuh persiapan untuk menghadap Allah sang Pencipta agar tidak terburu-buru. Berwudhulah dengan sempurna. Pakailah pakaian (mukenah bagi perempuan) yang layak. Jangan lupa memakai wangi-wangian tapi jangan berlebih-lebihan. Akan lebih baik lagi bila kita dahului dengan shalat sunnah qabliyyah, sebelum shalat wajib. Usahakanlah untuk bisa berjama'ah dalam shalat. Atau kalau kita shalat di masjid, maka lakukanlah shalat tahiyyatul masjid kalau memungkinkan. Dan bila iqamat sudah dikumandangkan. Maka bismillah, kita laksanakan shalat, bisa jadi ini shalat yang terakhir sebelum ajal tiba. Dengan persiapan seperti itu, insyaAllah gangguan yang berupa banyak menguap atau banyak bersin bisa dihindari. Dan untuk menghindari gangguan-gangguan syetan lainnya, lakukanlah tips Islami berikut.
I. Membaca doa Isti'adzah
I. Membaca doa Isti'adzah
Do'a Isti'adzah adalah do'a untuk memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan syetan. Isti'adzah bisa kita baca saat kita membaca takbiratul ihram, sebagaimana yang pernah dilakukan Rasulullah. Jubair bin Muth'im berkata, "Saya melihat Rasulullah * melaksanakan shalat, beliau membaca, "Allohu akbar kabiraw wal hamdulillahi katsira. Wa subhanallahi bukrataw wa ashila (3 x). A'udzubillahi minas syaithanir rajimi mij hamzihi wa nafkhihi wa naftsih" ' (Allah Maha Besar, dan segala puji yang banyak hanya milik Allah, dan Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore ( 3 kali), “Aku berlindung kepada Allah dari (godaan) syetan yang terkutuk, dari kesombongannya dan tiupannya serta bisikan jahatnya)." (HR. Abu Dawud, dan dishahihkan al-Albani). Atau kita baca Isti'adzah dengan lirih di setiap akan baca al-Fatihah. Hal ini disunnahkan menurut madzhab Syafi'i dan Hanbali, berdasarkan surat an-Nahl ayat 98.
2. Merunduk dan meludah ke sebelah kiri
Apabila tengah melaksanakan shalat, lalu kita merasa syetan hadir mengganggu kita, maka meludahlah ke arah kiri tiga kali, lalu membaca Isti'adzah dengan lirih. Yang dimaksud dengan meludah di sini bukan meludah yang mengeluarkan banyak air seperti yang biasa kita lakukan. Meludah dalam shalat lebih merupakan isyarat untuk menghinakan syetan.
“Utsman bin Abil ‘Ash telah datang ke Rasulullah seraya mengadu kepadanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya syetan telah hadir dalam shalatku dan membuat bacaanku ngaco dan rancu. Rasulullah menjawab, "Itulah syetan yang disebut dengan Khinzib. Apabila kamu merasakan kehadirannya, maka meludahlah ke kiri tiga kali dan berlindunglah kepada Allah. Aku pun melakukan hal itu, dan Allah 30 menghilangkan gangguan itu dariku." (HR. Muslim).
Dalam riwayat tersebut disebutkan bahwa untuk mengusir kehadiran syetan dalam shalat, kita meludah ke arah kiri tiga kali lalu baca Isti'adzah. Tapi dalam riwayat lain, baca Isti'adzah dahulu lalu meludah. Jadi kita boleh mendahulukan salah satu dari keduanya.
3. Kalau was-was atau syetan itu datang lagi
Maka lakukanlah hal yang sama atau ulangi lagi (meludah dan baca Isti'adzah)
4. Mengedepankan yang yakin daripada yang meragukan
Misalnya di tengah shalat, kita ragu-ragu dalam jumlah rakaat yang telah kita kerjakan, sudah tiga rakaat apa masih dua. Maka ambillah yang dua rakaat (bilangan terkecil), karena itulah yang sudah pasti kebenarannya. Kemudian sempurnakanlah sesuai jumlah rakaat yang telah ditentukan syari'at.
5. Lalu lakukanlah sujud sahwi sebelum salam
Jika kita ragu dalam shalat mengenai jumlah rakaat atau rukun lainnya, maka lakukanlah sujud sahwi. Sebagaimana yang dipesankan oleh Rasulullah "Apabila salah seorang dari kalian ragu dalam shalatnya, ia tidak tahu sudah berapa rakaat ia shalat, tiga atau empat. Maka hendaklah ia tanggalkan keraguannya itu. Dan hendaklah menetapkan atas apa yang telah diyakininya, lalu bersujud dua kali (sujud sahwi) sebelum salam. Apabila ia sebenarnya telah shalat lima rakaat, dihitung empat dengannya, apabila ia sebenarnya telah shalat secara sempurna empat rakaat, maka sah juga (dan sujudnya itu) untuk menghinakan syetan." (HR. Muslim dari Abu Sa'id). Dan untuk lebih jelasnya, bukalah kitab fiqh yang membahas sujud sahwi agar pembahasannya lebih detail tagi, terutama mengenai tata cara pelaksanaannya.
6. Laksanakanlah shalat dengan berjama'ah
Banyak keutamaan yang bisa kita dapatkan apabila kita laksanakan shalat secara berjama'ah. Di samping pahalanya lebih besar dibanding dengan shalat sendirian, banyak gangguan syetan yang bisa kita tepis dengan berjama'ah. Seperti lupa jumlah rakaat, lupa bacaan atau keliru dan tergesa-gesa. Karena kalau kita sebagai imam lalu lupa, maka ada makmum yang siap mengingatkannya. Kalau kita sebagai makmum, maka ada imam yang harus kita ikuti. Banyak ulama' yang berpendapat bahwa berjama'ah itu wajib.
Abu Darda' berkata, "Saya mendengar Rasulullah bersabda, "Tidaklah ada tiga orang di suatu desa atau kampung, lalu tidak diadakan shalat jama'ah di dalamnya, kecuali syetan telah menguasai mereka. Hendaklah kalian hidup berjama'ah, karena srigala hanya memakan kambing yang memisahkan diri (dari jama'ahnya)." (HR. Abu Daud dengan sanad yang hasan).
Semoga kualitas shalat kita lebih baik dari sebelumnya, sehingga mampu mendekatkan diri kita kepada Allah dan menjauhkan kita dari syetan. Ingatlah peringatan Rasulullah "Barangsiapa shalatnya tidak bisa membuatnya berbuat baik dan menjauhkannya dari kemungkaran, maka ia akan semakin jauh dari Allah." (HR. Thabrani dari Ibnu Mas'ud dan rijalnya shahih). *
No comments:
Post a Comment
Setelah membaca artikel, diharapkan kepada para pembaca untuk menuliskan kesan/komentarnya. Terimakasih...