3/12/2009

Bau Badan Tak Kunjung Hilang

Assalamualaikum wr. wb.

Langsung saja. Saat ini saya punya masalah bau badan yang cukup membuat saya malu. Umur saya 25 tahun, dan saya punya masalah BB sejak SMA. Jujur saja, saya termasuk orang yang rajin mandi dan membersihkan tubuh. Bahkan setiap saya merasa kepanasan, saya juga mandi.

Masalahnya, badan saya cepat sekali mengeluarkan bau, padahal keringat yang keluar dari tubuh saya terbilang biasa-biasa saja, tidak terlalu banyak, meskipun juga saya telah menggunakan deodorant.

Saya termasuk orang yang aktif berolagraga (basket). Yang membuat saya heran, setelah bermain basket, tubuh saya pasti mengeluarkan bau yang kurang sedap, sedangkan teman-teman saya yang lain, yang juga berkeringat, baunya tak seberapa.

Apakah ada penyebab yang lain yang menyebabkan saya bau badan? Sebab kalau dipikir-pikir saya tidak pernah lupa membersihkan tubuh, dan tak lupa pula mencukur bulu2 ketiak dan kemaluan. Mohon jawabannya. Terima kasih.

Wassalamualaikum wr. wb.

Feri A

Jawaban
Waalaikumsalam Wr. Wb.

Saudara Feri Yth,

Sebenarnya keringat yang dikeluarkan oleh tubuh kita tidak berbau, karena dalam keringat mengandung air, larutan garam dan dan urea. Bahkan, keringat yang kita keluarkan sekarang ini masih sama ketika dikeluarkan di masa bayi.

Lalu bagaimana keringat bisa berubah menjadi bau? Keringat sendiri dikeluarkan oleh kelenjar yang bernama akrin dan apokrin. Keringat yang dikeluakan kelenjar akrin sebenarnya berfungsi untuk menurunkan kondisi pada waktu tertentu. Misalnya, sehabis olahraga, untuk mengadaptasi tubuh dengan suhu sekitarnya. Jadi, sangatlah wajar jika setelah berolahraga banyak mengeluarkan keringat.

Sedangkan kelenjar apokrin banyak mengandung asam lemak jenuh dengan cairan lebih kental dan berminyak. Sehingga keringat yang dikeluarkan dari kelenjar ini hanya berbau lemak. Namun karena di setiap helai rambut terdapat satu apokrin dan mengandung bakteri yang berperan dalam proses pembusukan, jadilah bau badan tak sedap itu. Terkadang ada orang yang mempunyai kelenjar apokrin lebih besar, sehingga produksinya keringatnya lebih besar yang menyebabkan pembusukan bakteri lebih banyak.

Bau badan tak sedap juga dipengaruhi oleh faktor genetik. Namun, hal itu tidak menjamin 100%. Yang terpenting adalah bagaimana caranya selalu menjaga kebersihan badan. Kebersihan badan berawal dari pakaian yang kita kenakan, secara teratur membersihkan badan atau mandi 2 kali sehari, serta menjaga makanan yang kita konsumsi.

Rambut ketiak juga berperan memunculkan bau badan. Secara medis, rambut ketiak berfungsi memperluas permukaan untuk mengatur penguapan keringat. Di pangkal rambut, terdapat banyak pori-pori yang menjadi muara kelenjar keringat untuk mengalirkan keringat ke ketiak.

Bulu di sekitar kemaluan juga bisa membuat bau badan menjadi tak sedap, namun karena letaknya jauh dari indera penciuman, bau yang muncul pun tak terlalu dirasakan. Selama kita selalu menjaga kebersihan tubuh, maka bau badan tidak akan muncul. Pasalnya, jika keringat yang dihasilkan kelenjar apokrin dihilangkan, bakteri pun tidak akan melakukan proses pembusukan.

Di samping itu, kondisi jiwa seseorang, seperti stres atau emosi, sebenarnya juga mempengaruhi kelenjar apokrin bekerja lebih efektif dan produktif, sehingga memperparah bau badan. Faktor lain pemicu bau badan adalah kegemukan. Pada orang gemuk, keringat cenderung terperangkap di antara lipatan-lipatan kulit.

Jika kelenjar apokrin mengeluarkan keringat sedikit tapi kita tidak membersihkannya dan kemudian tercampur bakteri, bau badan pun akan muncul di tubuh kita. Apalagi jika kita sering menyantap makanan protein tinggi, seperti daging kambing (karena dapat melebarkan pembuluh darah), durian, bawang goreng, merokok, minuman keras, dan obat antibiotika.

Lalu bagaimana cara mengatasinya? Cara yang paling aman dan hemat untuk menghilangkan bau badan sebenarnya mudah dan murah. Selalu membersihkan ketiak dengan sabun antiseptik setiap kali mandi. Setelah mandi, keringkan dengan handuk, tisu atau lap kering dan bubuhkan bedak antiseptik. Selain itu, konsumsi buah, sayur, serta minum air putih yang banya. Karena, air putih dapat menyebabkan keringat menjadi lebih encer sehingga bau badan menjadi berkurang.

Sangat dianjurkan untuk mencukur bulu ketiak. Sebabnya, rambut ketiak akan menahan aliran keringat sehingga menjadi lembab. Terlebih jika memakai deodoran dan bedak, akan tertahan di bulu ketiak. Hal ini yang menyebabkan terjadinya proses pembusukan oleh bakteri di daerah ketiak yang kemudian melahirkan bau tak sedap. Jika bulu ketiak dicukur, maka bakteri pun tidak akan bisa melakukan proses pembusukan.

Ketika berpakaian, termasuk pakaian dalam, sebaiknya dipilih yang terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat seperti katun dan jangan memakai pakaian yang terlalu ketat. Dengan demikian keringat akan mudah menguap keluar dan sirkulasi udara menjadi lancar.

Bila putra bapak suka dengan jamu, bisa meminum jamu temulawak. Sebaiknya temulawak bisa dipesan melalui tukang jamu gendong dalam botolan karena sifatnya lebih segar dan murni ketimbang membeli dalam bentuk bubukan(dalam sachet) karena mengandung zat kimia dan pengawet. Selain itu, setiap makan, cobalah menyantap daun kemangi sebagai lalapan. Baik temulawak maupun kemangi, keduanya bisa menghambat proses pembusukan bakteri yang menyebabkan bau ketika badan berkeringat.

Untuk produk HPA, bisa menggunakan Spirulina, Teh Herba dan Tea Tree Oil. Spirulina diminum 2 kapsul pagi dan malam bersama Teh Herba yang telah dicampur madu dan diminum 30 sebelum makan. Sedangkan Tea Tree Oil digunakan sebagai deodorant dengan cara mengolesi di kedua ketiak dan selangkangan.

Jika anda ingin mencoba tanaman obat yang bisa mengatasi masalah ini, cobalah konsumsi daun beluntas, sirih dan kapulaga. Daun beluntas bisa dikonsumsi sebagai lalapan setiap makan. Untuk sirih, ambil 5 helai daun sirih yang masih segar, lalu rebus dengan 2 gelas air hingga menjadi satu gelas, di minum pada siang hari saja. Sedangkan kapulaga diambil rimpangnya saja, caranya sama dengan daun sirih, tapi diminum pada malam hari ketika mau tidur.






No comments:

Post a Comment

Setelah membaca artikel, diharapkan kepada para pembaca untuk menuliskan kesan/komentarnya. Terimakasih...