3/12/2009

Sperma Encer

Assalamualaikum pak Toto,
Saya sangat berterima kasih atas adanya rubrik ini. Begitu banyak ilmu yang bisa kita dapati dari macam-macam masalah yang ada. Dan itu sangat berguna bagi saya, terlebih lagi teman-teman saya yang lain. Saya sering meng-copy artikel-artikelnya untuk dibaca teman-teman yang lain.

Dan akhirnya ada salah satu teman saya yang mempunyai masalah dengan rumah tangganya. Teman saya adalah termasuk pengantin baru, dan sudah 1 tahun lebih menikah. Yang menjadi permasalahannya adalah di pihak suaminya. Dia mengeluhkan sperma suami yang encer, sedangkan mereka berdua sama-sama menginginkan keturunan. Jadi bagaimana mengatasi masalah mereka tersebut menurut Pak Toto?

Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih.

Assalamualaikum..

Faris_ahmad
faaza at eramuslim.com

Jawaban
Waalaikumsalam Wr. Wb.

Saudara Faris Yth,

Saya kira kurang fair jika satu pasangan menyalahkan pihak suami atau isteri atas belum beruntungnya mereka memperoleh keturunan, apalagi tanpa disertai uji klinis yang akurat. Bagaimana anda tahu sperma encer tidak bisa membuahi sel telur?

Gangguan pada sperma bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain karena infeksi pada buah zakar atau bagian sistem reproduksi lainnya, kekurangan hormon testosteron, pelebaran dinding pembuluh darah di sekitar buah zakar, dan kekurangan vitamin.

Meski demekian, sperma encer yang anda alami bukanlah penyebab dari ketidakmampuan memberi keturunan. Sebab, encer atau tidaknya sperma tidak akan mempengaruhi gerakan cepat atau tidaknya ratusan juta sel-sel spermatozoa di dalam satu tetes sperma, mestinya ada faktor lain yang menjadi penyebabnya.

Belum bisa hamil bisa pula disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon baik pada suami maupun isteri. Di samping itu, perlu diteliti pula mengenai kesehatan organ reproduksi sang isteri, apakah mempunyai kista atau miom yang bisa menghambat terjadinya ovulasi.

Begitu pula dengan masa subur wanita yang hanya berlaku selama 10-14 hari. Dari masa tersebut, puncak kesuburan hanya satu hari. Jika tidak dibuahi dalam waktu 3 jam, maka sel telur tersebut akan terbuang bersama darah haid. Jadi, jika kedua pasangan tidak memahami masa subur, maka akan sulit terjadi pembuahan.

Belum lagi dengan pola makan sang isteri, sehatkah? Berapa kali dia melakukan buang air besar dalam sehari? Hal ini ditanyakan karena berkaitan dengan sistem kolon (usus besar). Pola makan yang salah akan mempengaruhi frekuensi buang air besar sehingga mengakibatkan sembelit.

Sembelit dalam jangka waktu lama, bisa menyebabkan usus yang berada di perut turun ke bawah (prolapsus) yang bisa mengakibatkan tertekannya rahim, sehingga rahim tidak bisa menyimpan sel telur yang sudah dibuahi.

Jadi, jika teman anda ingin mempunyai anak janganlah saling menyalahkan satu sama lain. Image buruk tersebut akan mempengaruhi keseimbangan hormon pada diri mereka. Rubahlah sikap tersebut dan jangan merasa menang dan benar sendiri.





No comments:

Post a Comment

Setelah membaca artikel, diharapkan kepada para pembaca untuk menuliskan kesan/komentarnya. Terimakasih...