3/12/2009

Keringat Berlebihan dan Bau Badan

Assalamua'laikum.

Saya punya keluhan tentang keringat yang berlebih dan juga bau badan. terutama untuk di daerah ketiak, keringat sangat banyak. Saya tidak tahu penyebabnya apa, tapi yang pasti membuat saya tidak nyaman. Kira-kira pengobatan seperi apa yang harus say alakukan untuk mengatasi hal tersebut?

Gunawan Anshory

Jawaban
Waalaikumsalam Wr. Wb.

Saudara Gunawan Yth.,

Masalah bau badan sebenarnya terkait erat dengan masalah kebersihan. Sehingga, bau badan (BB) bisa hinggap di mana pun tanpa memandang usia dan jenis kelamin.

Dulu, masalah BB ini selalu dikaitkan dengan faktor genetik, namun lama-kelamaan pendapat yang mengatakan hal itu gugur dengan sendirinya setelah diketahui bahwa penyebab utama dari BB selain kurangnya menjaga kebersihan juga karena produksi keringat yang berlebih di beberapa organ tubuh.

Tubuh kita mengandung keringat yang dihasilkan oleh dua kelenjar berbeda, yaitu kelenjar Akrin dan Apokrin. Jika kita melihat orang sering menyeka keringat di tangan, dahi dan punggung, di sanalah tempat kelenjar akrin menghasilkan keringat. Berbeda dengan kelenjar akrin, kelenjar apokrin justru memilih tempat-tempat tertentu yagn sifatnya lebih lembab dan berada pada perakaran rambut. Tempat ideal yang dipilih untuk kelenjar inilah adalah ketiak, daerah selangkangan dan lipatan paha, serta di dalam hidung.

Kelenjar apokrin bersifat aktif setelah masa pubertas sehingga menyebabkan produksi keringat meningkat. Pada dasarnya, keringat yang diproduksi oleh kedua kelenjar tersebut tidak berbau, karena dalam keringat hanya mengandung larutan garam dan air, sama halnya keringat yang dikeluarkan oleh bayi.

Kendati demekian, kelenjar apokrin yang senang berada di sekitar perakaran rambut, ternyata mengandung bakteri. Jadi, di setiap helai rambut yang ada di ketiak dan daerah selangkangan berpotensi memiliki bakteri yang berfungsi dalam proses pembusukan. Proses pembusukan oleh bakteri inilah yang diduga menimbulkan bau tak sedap di daerah-daerah tertentu tersebut.

Rasullulah SAW sendiri menganjurkan umatnya untuk mencukur bulu-bulu di ketiak dan di atas kelamin setiap 3 bulan sekali. Tujuannya selain untuk menghilangkan bau badan yang tak sedap yang ditimbulkan di daerah tersebut. Juga, menutup peluang berkembangnya jamur atau bakteri lain di daerah tersebut yang bisa menimbulkan penyakit-penyakit lain di kemudian hari.

Wilayah ketiak menjadi sarang berkembang biaknya bakteri penyebab bau karena ketiak termasuk salah satu bagian tubuh yang selalu hangat pada tubuh manusia. Kelenjar keringat di ketiak berperan sebagai pemasok air dan bulu-bulu ketiak memperbesar luas area sehingga bakteri penyebab bau bisa melakukan aktivitasnya dengan bebas.

Bulu di sekitar kemaluan juga bisa membuat bau badan menjadi tak sedap, namun karena letaknya jauh dari indera penciuman, bau yang muncul pun tak terlalu dirasakan. Selama kita selalu menjaga kebersihan tubuh, maka bau badan tidak akan muncul. Pasalnya, jika keringat yang dihasilkan kelenjar apokrin dihilangkan, bakteri pun tidak akan melakukan proses pembusukan.

Di samping itu, kondisi jiwa seseorang, seperti stres atau emosi, sebenarnya juga mempengaruhi kelenjar apokrin bekerja lebih efektif dan produktif, sehingga memperparah bau badan. Faktor lain pemicu bau badan adalah kegemukan. Pada orang gemuk, keringat cenderung terperangkap di antara lipatan-lipatan kulit.

Biasanya, untuk mengatasi bau badan, kita lebih suka memakai deodoran atau antiperpiran. Banyak orang yang mengira bahwa deodorant dan antiperspirant adalah dua hal yang sama. Padahal tidak, keduanya berbeda satu dengan yang lain.

Antiperspirant bekerja dengan menyumbat, menutup, atau menghalangi pori-pori dengan astringen yang kuat seperti alumunium klorida agar pori-pori tidak bisa mengeluarkan keringat. Antiperspirant ini biasa dicampur dalam deodoran oleh para produsen. Padahal para ahli kesehatan telah mengatakan bahwa penggunaan antiperspirant sebaiknya dikurangi karena proses pengeluaran keringat adalah aktivitas alami yang dilakukan oleh tubuh.

Sedangkan deodorant yang baik bekerja dengan menghilangkan bau alamiah keringat dan menghambat kerja bakteri penyebab bau. Deodorant terutama yang tidak mengandung antiperspirant sebaiknya dijadikan pilihan karena tidak menghambat keluarnya keringat dari tubuh yang merupakan mekanisme alamiah tubuh. Namun, karena keduanya mengandung zat kimia yang bersifat toksik, dikuatirkan pemakaian dalam waktu panjang justru bisa menimbulkan masalah yang cukup serius.

Sebab, hal tersebut memungkinkan racun dan zat kimia dari berbagai produk seperti deodoran, bedak, dan krim akan mudah masuk ke dalam kulit. Racun yang masuk itu kemudian akan tertimbun pada payudara dan selanjutnya dapat mengakibatkan kanker. Kanker payudara, ditengarai tidak hanya menyerang kaum hawa, karena dalam suatu penelitian kaum laki-laki pun bisa terserang kanker yang sama.

Lalu bagaimana cara mengatasinya? Cara yang paling aman dan hemat untuk menghilangkan bau badan sebenarnya mudah dan murah. Selalu membersihkan ketiak dengan sabun antiseptik setiap kali mandi. Setelah mandi, keringkan dengan handuk, tisu atau lap kering dan bubuhkan bedak antiseptik. Selain itu, konsumsi buah, sayur, serta minum air putih dapat menyebabkan keringat menjadi lebih encer sehingga bau badan menjadi berkurang.

Ketika berpakaian, termasuk pakaian dalam, sebaiknya dipilih yang terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat seperti katun dan jangan memakai pakaian yang terlalu ketat. Dengan demikian keringat akan mudah menguap keluar dan sirkulasi udara menjadi lancar.

Alternatif lain bila bosan menggunakan deodorat dan antipespiran, bisa menggunakan baking soda yang banyak dijual di pasar. Caranya bubuhkan sedikit baking soda pada kain yang telah dibasahi. Usapkan kain tadi pada wilayah tubuh Anda yang biasa mengeluarkan bau.

Bila anda suka dengan jamu, bisa meminum jamu temulawak. Sebaiknya temulawak bisa dipesan melalui tukang jamu gendong dalam botolan karena sifatnya lebih segar dan murni ketimbang membeli dalam bentuk bubukan (dalam sachet) karena mengandung zat kimia dan pengawet. Selain itu, setiap makan, cobalah menyantap daun kemangi sebagai lalapan. Baik temulawak maupun kemangi, keduanya bisa menghambat proses pembusukan bakteri yang menyebabkan bau ketika badan berkeringat.

Untuk produk HPA, bisa menggunakan Spirulina, Teh Herba dan Tea Tree Oil. Caranya Spirulina diminum 2 kapsul pagi dan malam bersama Teh Herba yang telah dicampur madu dan diminum sebelum makan. Sedangkan Tea Tree Oil bisa digunakan sebagai deodoran dengan mengoleskan minyak itu ke ketiak anda setiap selepas mandi.





No comments:

Post a Comment

Setelah membaca artikel, diharapkan kepada para pembaca untuk menuliskan kesan/komentarnya. Terimakasih...