6/25/2009

Aku Adalah Allah, Tuhanmu! (pengakuan Jin sufi)

Marak sekali wirid-wirid bid’ah yang tidak ada dalil dari Hadits dan Al Qur’an sekarang beredar. Bahkan perguruan beladiri yang memakai tenaga dalam dengan merapal wirid-wirid tertentu. Kadang berbahasa Arab, bahkan tak pelak kata Allah sering disangkut pautkan kedalam wirid-wirid mereka. Ini sebuah kisah nyata, seorang anak muda yang "katanya" sudah memiliki ilmu paling tinggi dalam Thariqah.

Pada suatu kali datang di ruqyah massal, niatnya sih baik. Yaitu mau ikut membantu para peruqyah untuk menyembuhkan orang-orang yang sedang terganggu oleh para Jin Jahil. Saat sesi taujih (ceramah/nasehat) semuanya duduk diam mendengarkan seorang ustad yang memberikan taujih tentang dunia para jin. Dan tentang orang-orang yang diganggu jin. "Jangan menganggap orang yang tidak shalat saja yang terganggu oleh Jin. Bahkan orang-orang yang biasanya memakai wirid atau dzikir yang tidak ada tuntunannya dari Rasulullah apalagi niatnya juga salah, mereka malah yang lebih mudah diganggu oleh Jin". Tetapi pemuda tersebut kayaknya tidak ingin mendengarkan taujih yang di sampaikan ustad yang sedang mengisi taujih. Saya diajak berbincang-bincang terus oleh pemuda itu. Mulai dari macam-macam thariqah, ilmu laduni, dan banyak hal. Dia menjelaskan layaknya seorang ustad!

Ketika sudah memasuki sesi terapi ruqyah. Suara seorang ustad menggelegar di microphone "HAI KALIAN JIN-JIN JAHIL YANG SEDANG MENGANGGU MANUSIA, DEMI ALLAH. PERGILAH, SEBELUM KAMI BACAKAN AYAT-AYAT ALLAH YANG AKAN MEMBAKAR KALIAN" Beberapa orang langsung sedikit bereaksi. Macam-macam reaksinya, ada yang ngomel-ngomel, ada yang bernyanyi, dan yang paling "menggelikan" si Ustad thariqah disamping saya ini tangannya langsung gemetar, dan matanya melotot tajam kearah peruqyah. Saya yang ada disampingnya sudah merasa kalau pemuda ini sudah mulai bereaksi, tetapi saya diamkan saja. Menunggu sampai ustad yang meruqyah didepan untuk membacakan ayat-ayat Allah.

Tak pelak ketika sudah dibacakan ayat-ayat Allah, pemuda ini langsung berdiri sambil berteriak "SAMPEYAN NANTANG AKU (KAMU MENANTANG SAYA)". Saya sendiri kaget. Tidak seberapa lama, si Pemuda itu berteriak sambil merapal do’a-do’a Arab. Saya nggak tahu itu do’a apa karena belum pernah mendengarnya. Langsung saja saya dekap pemuda itu, beberapa teman-teman peruqyah juga mendekapnya. Setelah kami telentangkan, kami membacakan ayat ayat Allah. Dan dia juga merapalkan wirid-wiridnya. Tapi anehnya, kalau wirid itu benar dari Rasulullah kenapa dia harus merasakan kepanasan saat kami membacakan ayat-ayat Allah. Saya dan beberapa teman-teman peruqyah mengintensifkan kepada si pemuda itu, dan beberapa peruqyah yang lain memfokuskan kepada peserta yang lain.

Setelah jin yang ada ditubuh si pemuda itu tenang, kami menanyakan siapa dia. Apa alasan dia masuk kedalam tubuh si pemuda itu "Aku Allah, aku yang menguasai langit dan bumi. Dan pemuda ini yang aku pilih karena dia terus memanggilku" ucapnya sambil menatap tajam. "Mana mungkin kamu Allah, lah wong dibacakan ayat-ayat Allah saja kamu kepanasan" ucap salah satu peruqyah. "Aku Allah, Tuhanmu" itu yang hanya terucap oleh si Jin. "Yo wes, terserah kamu. Pokoknya sekarang kamu keluar dari tubuh ini" perintah peruqyah. "Gak, aku nggak gelem metu teko awak’e arek iki (Tidak, aku tidak mau keluar dari tubuh anak ini)". "Kalau kamu nggak keluar, tak bacakan lagi ayat-ayat Allah biar tubuhmu kepanasan dan mati!" perintah si peruqyah lagi.

Akhirnya dibacakan lagi ayat-ayat Allah. Dan jin yang berada dipemuda itu terlihat menggelepar-gelepar. Berteriak-teriak tidak karuan, dan akhirnya si pemuda lemas, pingsan. Tidak seberapa lama si pemuda sadar, dan kami-pun bertanya tentang beberapa hal. Pemuda itu menjelaskan hikmah tentang amalan-amalannya, tentang wirid-wiridnya, bahwa itu semua dari kyai thariqahnya. Setelah kami menjelaskan tentang wirid-wirid yang tidak sesuai dengan Rasulullah, si pemuda ini tetap keukeuh kalau wirid-wiridnya itu bagus. Bahkan masih tetap menceramahi kami, tim peruqyah!

Yah manusia memang seperti itu, ketika dijelaskan tentang kesalahannya mereka tidak akan mau menerima kesalahannya. Kecuali orang-orang yang beriman yang selalu memperbaiki dirinya dengan meminta diingatkan atas kesalahan-kesalahannya.

Kita, Mau milih yang mana? Terserah deh mau milih yang mana, pokoknya siap-siap menerima segala apa yang kita pilih sajalah.

dikuti dari sini

No comments:

Post a Comment

Setelah membaca artikel, diharapkan kepada para pembaca untuk menuliskan kesan/komentarnya. Terimakasih...