12/11/2007

Air Zamzam dan Khasiatnya


ruqyah-online.blogspot.com-Pernah pada 1971, seorang doktor menulis surat kepada European Press yang mengatakan bahwa air Zamzam tidak cocok untuk diminum. Surat itu jelas merupakan tanda prasangka terhadap kaum Muslimin. Pernyataannya ini berdasarkan bahwa Kabah merupakan suatu tempat di bawah permukaan laut dan berlokasi di pusat kota Makkah, maka air limbah kota itu berkumpul melalui tetesan-tetesan air lalu merembes ke dalam sumur hingga akhirnya meresap ke dalam air Zamzam.

Berita ini sampai ke telinga Raja Faisal, yang memicu kemarahannya. Raja memutuskan untuk menolak pernyataan provokatif sang doktor. Diperintahkannya Menteri Pertanian dan Sumber Daya Air untuk meneliti dan mengirim sampel air Zamzam ke laboratorium Eropa untuk dilakukan pengujian kelayakan minum. Menteri lalu menugaskan Otorita Jeddah dan Tanaman Desalinasi guna menjalankan tugas ini.

Seorang peneliti Thariq Husain yang bekerja sebagai a desalting engineer (insinyur kimia untuk menghasilkan air minum dari air laut) ditunjuk untuk memimpin proyek ini. Ia segera pergi ke Makkah. Ketika sampai di sumur tersebut, sulit bagi Thariq untuk mempercayai bahwa sekolam air, yang berukuran kira-kira 6 x 4,5 meter merupakan sumur yang menyuplai jutaan galon air setiap tahun untuk para jamaah haji dan penziarah, sejak kehadirannya pada zaman Nabi Ibrahim as.

Bersama dengan asistennya ia segera memulai penelitian. Mula-mula mereka mencari apakah di dalam sumur Zamzam tersebut terdapat jalan masuk air baik itu berupa celah sempit ataupun saluran pipa yang menghubungkan sumur tersebut dengan sumber air Zamzam. Dengan menggunakan shower yang digerakkan ke setiap sudut sumur diketahui bahwa tak satu pun jalan masuk ataupun pipa yang menghubungkan sumur tersebut dengan sumber airnya.

Akhirnya, Thariq mengambil alternatif lain. Ia memindahkan air sumur Zamzam itu ke dalam sumur lainnya dengan pompa alih yang besar. Maksudnya, untuk menurunkan tingkat permukaan air sehingga memudahkannya mencari titik masuk air. Semula upaya itu tidak berhasil. Namun ia mengulangi lagi karena merasa tidak ada metode lain selain metode tersebut. Dengan penuh kehati-hatian, Thariq dan asistennya mengulangi cara itu. Beberapa saat kemudian, asistennya yang turun ke dalam sumur menemukan sesuatu. Ia merasakan pasir di bawah kakinya bergerak dan memancarkan air di sekeliling dasar sumur. Karena itu, permukaan air tetap stabil. Setelah menyelesaikan penelitian, Thariq mengambil sampel air Zamzam untuk diuji di laboratorium Eropa.

Sebelum meninggalkan Kabah, ia menanyakan kepada otorita setempat tentang sumur-sumur lain di seputar Makkah. Mereka menjawab, sumur-sumur tersebut kebanyakan kering. Sesampainya di Jeddah, Thariq melaporkan hasil temuannya kepada atasannya yang mendengarkan dengan penuh perhatian namun membuat komentar yang sangat tidak rasional. Menurutnya sumur Zamzam secara internal bisa dihubungkan dengan Laut Merah. Padahal, bagaimana mungkin itu terjadi padahal Makkah jaraknya sekitar 75 km dari laut dan sumur yang berlokasi sebelum kota lazimnya tetap kering?

Perbedaan antara air Zamzam dan air pada sumur lainya terletak pada kandungan kalsium dan garam magnesium. Kandungan zat-zat ini setidaknya lebih tinggi dalam air Zamzam. Inilah barangkali mengapa air Zamzam menyegarkan para haji yang kelelahan. Tapi yang lebih signifikan, air itu mengandung flouride yang punya daya efektif membasmi kuman penyakit. Bahkan, ulasan dari laboratorium Eropa menunjukkan bahwa air tersebut layak minum.

Ini merupakan suatu rahmat, hasil studi ini menunjukkan komposisi kimiawi air Zamzam yang amat bermanfaat untuk manusia Sebenarnya, semakin kita menggalinya, semakin banyak keajaiban yang muncul. Di sinilah letak keagungan Allah. Ia mengaruniakan suatu hadiah bagi orang yang beriman yang datang dari jauh dan meluaskan tanah padang pasir bagi para penziarah.

Ciri-ciri yang terkandung dalam sumur Zamzam adalah:

(1) Sumur ini tak pernah kering, sebaliknya senantiasa penuh.
(2) Mengandung komposisi garam dan cita rasa yang sama sejak kemunculannya. Serta Potabilitas (kelayakan untuk diminum)nya senantiasa diakui secara universal oleh para jamaah haji dari seantero dunia yang mengunjungi Kabah setiap tahun untuk haji dan umrah.
(3) Cita rasa air berbeda-beda di setiap tempat sedangkan daya tarik air Zamzam selalu universal.
(4) Air ini tidak pernah diolah secara kimiawi atau diklorinasi, sebagaimana air-air yang ada di kota-kota. Biasanya tetumbuhan muncul di banyak sumur. Ini menyebabkan air rusak lantaran pertumbuhan algae yang menyebabkan masalah cita rasa dan aroma. Namun dalam kasus sumur Zamzam, tidak ada pertumbuhan biologis.
Inilah keajaiban yang berasal dari ratusan tahun yang silam, ketika Sayyidah Hajar as mencari air di antara bukit Shafa dan Marwa untuk diminumkan kepada Hazrat Ismail as yang baru lahir. Ketika ia lari dari satu ke tempat lain mencari air, anaknya menendang-nendangkan kakinya ke pasir. Seketika itu juga, berkat rahmat Allah , air menyembur keluar dari bawah kaki Ismail as dan membentuk kolam. Inilah yang kita kenal sebagai air Zamzam.

Beberapa Khasiat Air Zamzam

Dikatakan menurut beberapa kitab seperti Al-‘Aqdus Sam’în dan Tahdzib Al-Asma’ wa al-Lughât bahwa air Zamzam akan menghasilkan pengaruh tertentu kepada si peminum sesuai dengan niatnya. Dikabarkan dalam Zadul Ma’ad bahwa ketika Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah sakit, dan waktu itu tidak ada obat dan dokter, ia segera mengambil air Zamzam, membaca al-Fatihah sebelumnya, dan meminumnya. Akhirnya, ia pun sembuh.

Pengalaman serupa juga dialami oleh Jalâl al-Dîn al-Suyuthi. Berkat air Zamzam, ia berhasil mencapai kedudukan keilmuan yang tinggi dalam bidang ilmu fikih dan ilmu hadis. Tentu saja, untuk mendapatkan keberkahan dari air Zamzam itu disyaratkan adanya niat yang ikhlas dan keyakinan akan kekuasaan Allah.

Seorang sahabat Nabi saw yang dikenal sebagai ulama di masanya, yakni Ibn ‘Abbas, diceritakan mendapatkan tiga keberkahan dari air Zamzam yaitu kefakihan akan ilmu, keluasan rezeki, dan tiadanya penyakit selain penyakit ketuaan. Sekaitan dengan adab meminum air Zamzam, Ibn ‘Abbas menyarankan agar ketika kita minum air tersebut, kita menghadap kiblat, membaca basmalah, meminumnya, dan setelahnya mengucapkan hamdalah. Sebaiknya pula tidak diminum langsung sekaligus habis. Upayakan minum seteguk demi seteguk seraya bergantian membaca basmalah dan hamdalah.



Keistimewaan Molekul Air Zamzam

Zamzam, memang bukan air mineral biasa. Unsur kimianya memiliki berbagai macam kandungan. Dalam satu liter air zamzam terbukti mengandung klorida 159,75 mg, sulfat 140 mg, bikarbonat 398,22 mg, kalium 182,2 mg, kalsium 158,58 mg dan natrium 318 mg. Sedangkan satu liter air mineral biasa, hanya mengandung klorida 30 mg, sulfat 27 mg, bikarbonat 32 mg, kalium 3 mg, kalsium 20 mg dan natrium 20 mg. Selain dipercaya membawa berkah secara spritual, zamzam juga dikenal menjadi penyembuh berbagai penyakit pisik dan psikis. Air Zamzam yang muncuat di tengah tandusnya bebukitan batu itu, memang merupakan salah satu bukti nyata dari kebesaran Allah.

Meski tidak termasuk dalam daftar tujuh keajaiban dunia, tetapi air zamzam ternyata paling diharapkan orang. Jutaan kaum Muslimin yang melaksanakan ibadah haji dan umrah setiap tahun di kota Makkah selalu mencari air tersebut. Zamzam ialah nama sebuah telaga/sumur yang terletak di tengah Masjidil Haram yang dahulunya bersebelahan dengan makam Hambali dan tidak jauh dari Kaabah di sebelah tenggara. Telaga ini sangat dalam dan besar walaupun kelihatan kecil di permukaannya. Airnya tidak pernah kering kendati setiap masa orang menggunakannya. Telaga ini berdindingkan semen, tingginya 1.5 meter dan luasnya kira-kira tiga meter.

Air zamzam digunakan untuk minum dan wudhu dan boleh juga dijadikan sebagai penawar (jikalau diniatkan sedemikian) dan dapat mencerahkan pandangan jika dimasukkan ke dalam mata karena airnya sangat bening dan bersih. Air zamzam dianggap air yang suci dan berkah.

Penduduk Makkah senantiasa berbuka puasa dengan air zamzam atau dengan buah kurma untuk mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Hampir setiap orang yang menunaikan haji ke Makkah tidak lupa membawa pulang air zamzam. Dinamakan air itu sebagai zamzam kerana terlalu banyak air tersebut. Sebagaimana diketahui, sumur air zamzam sudah ada sejak zaman Nabi Ismail as hingga sekarang. Menurut para ahli sejarah, kisah air zamzam itu bermula dari peristiwa yang dialami oleh Siti Hajar dan anaknya Ismail as.

Ketika Makkah didiami oleh kaum Quraisy (kabilah Syam) dengan kemajuan dan kemewahan hidup, mereka tidak mengendahkan kehormatan Kaabah. Menurut ahli sejarah, kaum Quraisy melakukan perkara dosa besar sehingga sumur zamzam menjadi kering kontang dan lama tertimbun hingga tidak diketahui lagi keberadaannya. Saat pemerintahan dipegang oleh Abdul Muthallib (kakek Nabi Muhammad), pada suatu malam beliau bermimpi mendapat petunjuk untuk menggali sumur zamzam. Lalu beliau mengarahkan orang untuk menggali sumur tersebut sehingga kedudukan sumur itu ditemui.

Para fuqaha bersepakat bahwa sunat hukumnya bagi orang-orang yang mengerjakan ibadah Haji dan Umrah untuk minum air zamzam, karena Rasulullah juga minum air zamzam tersebut. Berdasarkan nash asy-Syafiyah, air zamzam itu sunah diminum dalam keadaan apapun. Hukum sunah itu tidak hanya khusus seusai mengerjakan tawaf, bahkan sunat diminum walaupun bukan pada waktu mengerjakan ibadah haji atau umrah.

Dalam hadis dari Jabir bin Abdullah, disebutkan: "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Air zamzam itu diminum untuk keperluan apa saja." (Hadis riwayat Ibnu Majah) Dengan kata lain, jika seseorang meminumnya dengan maksud menghilangkan rasa haus, maka Allah akan menghilangkan rasa hausnya. Jika orang itu meminumnya untuk menghilangkan rasa lapar, Allah akan mengenyangkannya, dan jika seseorang meminumnya untuk menyembuhkan penyakit, maka Allah akan menyembuhkan penyakitnya.

Banyak kelebihan yang terdapat pada air zamzam, sebagaimana disebutkan di dalam hadis-hadis Nabi, antara kelebihan itu adalah; ada keberkatan padanya, dapat mengenyangkan seperti makanan dan sebagai penawar penyakit. Disebutkan dalam hadis Abu Dzar ra, bahwa Rasulullah bersabda tentang air zamzam: "Sesungguhnya air zamzam itu penuh berkah, sesungguhnya ia makanan yang mengenyangkan." Dan Abu Daud Ath-Thayalisi menambah dalam musnadnya: "Dan penyembuh penyakit."(Hadis riwayat Muslim).


Air Zam-zam Memiliki Kandungan Yang Berbeda dengan Air Biasa ?

Benar, air zam-zam memiliki keistimewaan dalam zat-zat yang dikandungnya. Tentang hal ini, sejumlah peneliti dari Pakistan telah melakukan penelitian panjang dan akhirnya mereka menemukan hal ini. Dan Pusat Penelitian Haji pun sudah melakukan hal yang sama terhadap air zam-zam, maka mereka menemukan bahwa air zam-zam adalah air yang menakjubkan, berbeda dengan air pada umunya.

Sami Unqowy, Eng., Ketua Pusat Penelitian Haji, "Ketika kami melakukan penggalian untuk perluasan sumur zam-zam, maka setiap kali mengambil air zam-zam tersebut semakin bertambah air yang keluar, setiap kami mengambil airnya, bertambah pula air dari sumur zam-zam itu, ...maka kami menyibukkan diri untuk memompa (menyedot) air zam-zam itu dengan tiga kali sedotan agar kering sehingga memudahkan kami dalam memasang pondasi. Lalu, kami pun melakukan penelitian terhadap air zam-zam dari celah-celah mata airnya untuk mengetahui ada tidaknya bakteri. Maka, ternyata air zam-zam tesebut tidak mengandung satu jenis bakteri pun!! Murni dan bersih. Akan bisa terkontaminasi setelah dipindahkan pada bejana atau ember, maka polutan pun masuk kepadanya !! Akan tetapi air itu bersih dan suci tidak terdapat bakteri apapun. Ini adalah keistimewaan air zam-zam. Dan diantara keistimewaan lainnya adalah engkau masih bisa menikmati air zam-zam itu sampai sekarang, dan terus mengalir sejak zaman Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam sampai kini.

Berapa usia sumur biasa untuk tetap bisa mengeluarkan air ?? 50 tahun, 100 tahun, ... dikeduk airnya dan habis. Maka air zam-zam ini terus-menerus mengeluarkan air!!?.

Rasulullah bersabda, "Air zam-zam adalah sesuai dengan tujuan orang yang meminumnya" (HR. Ahmad.

Benar, aku mengetahui ini dengan sebenar-benarnya tentang kisah seorang laki-laki asal Yaman, aku mengenalnya dan dia adalah sahabatku, dia adalah orang yang sudah tua, pandangan matanya sudah melemah... karena sebab usianya yang sudah lanjut, hampir saja ia tidak bisa melihat ! Ia selalu membaca Al-Qur'an, dan dia sangat bersemangat untuk selalu membacanya... dia selalu memperbanyak membacanya, di sisinya ada mushaf kecil; mushhaf kecil itu serasa tidak ingin berpisah dengannya, akan tetapi karena melemahnya kekuatan matanya, apa yang harus ia perbuat?! Ia pun berkata, "Katanya air zam-zam itu bisa jadi obat, maka akupun mendatangi zam-zam itu, lalu aku pun mengambil dan meminumnya, tiba-tiba aku pun mulai bisa melihat kembali tulisan mushhaf." Aku melihat ia pun mengambil mushhaf kecilnya dari saku dan membacanya. Ia pun berkata, "Ini berkat aku meminum air zam-zam itu.

Maka, .... wahai saudara-saudaraku yang mulia. Ini adalah hadits Rasulullah. Akan tetapi do'a syaratnya adalah pelakunya harus yakin doanya akan dikabulkan; ia memenuhi perintah Allah; orang yang berdo'a memenuhi syarat sebagaimana firman Allah:

Dan jika para hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka jawablah bahwa Aku dekat; Aku mengabulkan do'anya orang-orang yang berdoa, maka hendaklah mereka memenuhi perintah-Ku dan mengimani Aku agar mereka mendapat bimbingan (Q.S. Al-Baqarah: 186)

Sumber: Anta Tas'al wa Syaikh Al-Zindani Yujib haula Al-I'jaz Al-Ilmiy fii Al-Qur'an wa Al-Sunnah

Kesaksian :

Yusriyah Sembuh dari Penyakit Mata Sebalah Kirinya setelah Minum Air Zam-Zam

Seorang ikhwah yang baru pulang dari haji bercerita. Kata dia, "Seorang ibu yang mulia namanya Yusriyah Abdurrahman Hiraz ikut bersama kami melakukan haji dalam rombongan Departemen Wakaf Mu'jizat yang terjadi karena barokah air zam-zam. Ia berkata, "Yusriyah pernah menderita penyakit mata yang disebabkan oleh bakteri nyamuk bertahun-tahun hingga menyebabkan migran (sakit kepala sebagian) sepanjang siang dan malam dan tidak mereda sedikitpun, ... sampai akhirnya mata kirinya tersebut tidak bisa melihat sama sekali karena adanya selaput putih di matanya. Maka ia pun pergi ke salah seorang dokter spesialis mata ternama. Tapi dokter tersebut mengatakan, "Tidak ada cara lain untuk menyembuhkan migran tersebut (sebagai efek sakit matanya) kecuali dengan menyuntik mata tersebut, akan tetapi itu pun akan berakibat kebutaan untuk selamanya.

Maka, Ny. Yusriyah semakin bertambah ketakutan mendengar perkataan dokter itu. Aan tetapi, ia adalah orang yang percaya benar dan merasa tenteram dengan rahmat Allah. Dan hal itu akan mendatangkan sebab pengobatan sakitnya, demikian seteah mendengar penegasan para dokter tentang sakit yang ia derita itu... Maka, ia pun berkeinginan untuk melakukan umrah, sehingga memungkinkan mendapat obat dan penawar langsung dari Allah di Baitullah Al-Haram.

Maka, ia pun datang ke Mekkah dan thawaf di Ka'bah -waktu itu belum ramai orang-orang besar demikian kata beliau- sehingga ia bisa mencium hajar aswad dan menyentuhkan matanya yang sakit padanya ... lalu ia pun pergi menuju air zam-zam dan meminum satu cangkir serta mencuci matanya dengan air zam-zam itu ... setelah itu, ia pun meneruskan sa'i, lalu kembali ke Ghandaq tempat ia memulai ihram.

Maka, aku menemuinya sekembalinya dari Ghandaq dan matanya yang sakit menjadi sehat sempurna, dan penyakit matanya pun hilang tanpa ada bekas sedikitpun.

Bagaimana mungkin penyakit bisa hilang (diangkat) tanpa ada operasi?? Dan, ... bagaimana mungkin pandangan matanya bisa kembali sehat seperti biasa tanpa diobati?? Dan ilmu kedokteran yang mengobati penderitaannya tidak mampu melakukan apapun, kecuali membenarkan keagungan Allah yang Maha Besar; bahwa ibu yang sakit ini, yang para dokter gagal membantu pengobatannya, telah diobati oleh Dzat Yang Maha Mengobati, ketika ia melakukan kunjungan ibada (Umrah), sebagaimana Rasululah kabarkan:
Air zam-zam tergantung niat orang yang meminumnya; jika engkau meniatkan dalam meminumnya untuk mengobatimu, maka Allah akan menyembuhkanmu; jika engkau niatkan agar engkau kenyang, maka Allah menjadikanmu kenyang; jika engkau meniatkannya untuk menghilangkan haus, maka Allah akan menghilangkan kehausanmu, dan zam-zam itu adalah cekungan yang dibuat oleh Jibril dan air yang mengalir yang Allah berikan kepada Ismail (HR. Daraquthni).

Keluarnya Batu Tanpa Operasi

Dan kisah seperti ini sert akisah-kisah lainnya pun kami pernah mendengarnya dari sahabat-sahabat kami, atau pun kami membacanya. Dan itu semua meskipun menunjukkan kepada sesuatu hal, akan tetapi itu menunjukkan atas benarnya perkataan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang sumur yang penuh barakah ini (zam-zam).

Yang mengisahkan cerita ini adalah Dr. Farouq 'Antar.

Beliau berkata, "Aku telah menderita kencing batu selama bertahun-tahun. Para dokter menyatakan tidak mampu mengeluarkannya kecuali dengan operasi. Akan tetapi aku mengurungkan niat operasi itu dua kali... kemudian aku aku berniat untuk melakukan umrah... , dan aku memohon kepada Allah agar memberikan kesembuhan kepadaku tanpa operasi.

Maka, Dr. Farouq pun pergi ke Mekkah, dan melakukan umrah di sana serta minum air zam-zam, mencium hajar aswad, sholat dua rakaat sebelum keluar dari Masjidil Haram, maka tiba-tiba ia merasakan sesuatu di kantung kemihnya, maka ia pun bergegas ke kamar kecil. Maka, ternyata sesuatu yang menakjubkan telah terjadi, keluar batu yang lumayan besar, dan ia pun sembuh tanpa harus masuk ke ruang operasi.

Dan sungguh ketika keluarnya batu telah mengejutkan dirinya dan para dokter yang selalu mengikuti perkembangan kesehatannya.

Penerjemah: Abu Muhammad ibn Shadiq ( jum'at, 09-01-2004M / 17-11-1424 )


No comments:

Post a Comment

Setelah membaca artikel, diharapkan kepada para pembaca untuk menuliskan kesan/komentarnya. Terimakasih...