Membaca asma-ul husna ‘Ya Razzaq’ saat shalat shubuh dalam rumah dengan menghadap kiblat dan melangkah maju baca ‘Ya Razzaq’ 10x, melangkah ke samping kanan 10x, dan kesamping kiri 10x. ustadz, bolehkah amalan itu saya lakukan?
Irwandi, Tanggerang Banten
Bismillah wal Hamdulillah. Membaca asma-ul husna itu adalah sesuatu yang diperintahkan, terutama ketika hendak berdo’a. allah berfirman “Katakanlah: Serulah Allah atau serulah ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru. Dia mempunyai asma-ul husna (nama-nama yang terbaik)..” (QS.al-Isra’:110). Dan di ayat lain, “Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma-ul husna itu…” (QS.al-A’raf: 180).
Dzikir atau baca wirid adalah bagian dari ibadah. Barang siapa yang melakukannya dengan ikhlas dan mengikuti petunjuk Rasulullah, maka ia akan mendapatkan pahala dan balasan dari Allah. Tapi bila pelaksanaannya menyimpang dari tuntunan Rasulullah, maka ia telah melakukan penyimpangan. Rasulullah bersabda, “ Barang siapa melakukan suatu amalan yang tidak kami perintahkan, maka ia tertolak.” (HR.Muslim dan Ahmad).
Dalam suatu hadits disebutkan bahwa Rasulullah mengawali do’a dengan asma-ul husna sebelum mengutarakan maksud dan permintaannya kepada Allah. “…As-aluka bi kulli ismin huwa laka, sammaita bihi nafsaka au anzaitahu fi kitabika, au ‘allamtahu ahadan min khaliqa, au ista’tsarta bihi fi ‘ilmi ghaibi ‘indaka, an taj’alal qur’ana rabi’a qalbi wa nura shadri wa jala-a huzni wa dzahaba hammi”, ( Ya Allah, aku memohoon kepada-Mu dengan nama (baik) yang telah Engkau tetapkan untuk diri-Mu, yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, Engkau telah ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu ghaib di sisi-Mu. Hendaklah Engkau jadikan al-Qur’an sebagai penentram hatiku cahaya di dadaku dan pelenyap duka dan laraku).” (HR. Ahmad dan disahihkan al-Abani).
Dan masih banyak riwayat lain yang menjelaskan bahwa Rasulullah memuji Allah dengan asma-ul husna saat mengawali lantunan do’anya. Tetapi kami belum pernah menemukan hadits yang memerintahkan untuk wirid salah satu dari asma Allah dengan bilangan dan cara tertentu, apalagi dengan cara baris-berbaris seperti yang anda tanyakan. Walaupun niat anda ikhlas dan bacaannya juga benar, yaitu asma-ul husna dan bukan mantra atau jampi-jampi. Tapi cara yang anda lakukan, dengan ketentuan bilangan 10 kali atau dengan gerakan baris-berbaris seperti itu adalah salah satu yang menyalahi syari’at. Dan tidak boleh dilakukan oleh seorang muslim yang mengaku sebagai umat Rasulullah. Tinggalkanlah segera perbuatan yang tidak ada syari’atnya itu, dan gantilah dengan dzikir dan wirid yang sudah diajarkan dan dicontohkan oleh tauladan kita, Muhammad SAW.